jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengeluarkan izin impor gula mentah atau rafinasi sebanyak 600 ribu ton untuk triwulan III 2015. Izin tersebut dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan industri gula pada makanan dan minuman.
"Ini (600 ribu ton) sudah efektif, karena untuk menjaga produksi gula rafinasi yang diberikan kepada industri mamin (makanan dan minuman)," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di kantornya, Jakarta, Kamis (23/7).
BACA JUGA: Pertalite Resmi Diluncurkan, Ini Kata Dirut Pertamina
Gobel menambahkan, impor gula rafinasi penting didorong untuk menjaga impor gula yang masuk secara ilegal, khususnya dari pintu-pintu di wilayah perbatasan.
Pria berumur 52 tahun ini mengaku sudah mendapat banyak laporan mengenai maraknya gula ilegal yang masuk melalui daerah perbatasan.
BACA JUGA: Pertalite Mulai Dijual Hari Ini, tapi Hiswana Migas belum Tahu Harganya
Karena itu, untuk menghindari impor gula ilegal, Kemendag harus mengeluarkan izin impor gula rafinasi. Sebab, maraknya impor gula ilegal tersebut membuat industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
"Oleh karena itu, kenapa gula rafinasi harus kami dorong juga, karena banyak juga produk impor ilegal dari luar negeri yang masuk. Ini sebenarnya merugikan industri dalam negeri kita. Jadi saya harus mendorong industri gula rafinasi untuk menjaga impor-impor gula ilegal dari luar," tandas Gobel. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Harga Premium Akan Turun Lagi? Ini Penjelasan Sofyan Djalil
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertalite Mulai Dijual, Ini Harga Satu Liternya...
Redaktur : Tim Redaksi