jpnn.com - SURABAYA - Produk BBM terbaru dari Pertamina, pertalite, mulai dijual mulai hari ini (24/7). Berdasar pantauan di lapangan tadi malam (23/7) hingga pukul 23.00, pertalite sudah siap dijual di SPBU milik Pertamina di Surabaya.
Misalnya di SPBU Jalan dr Soetomo dan Jemursari, Surabaya.
BACA JUGA: Jokowi Minta LPS Lindungi Simpanan Masyarakat
Di SPBU Jl dr Soetomo, terlihat sejumlah petugas memasang stiker bertulisan pertalite di papan informasi di atas dispenser. Tulisan itu menggantikan penanda-penanda sebelumnya yang bertulisan premium.
Di bagian harga, sudah di-setting harga jual bensin berwarna hijau tersebut dengan banderol Rp 8.400 per liter.
BACA JUGA: Kemendag Bakal Izinkan Impor Sapi 50 Ribu Ekor
Di SPBU tersebut, total ada satu nozzle alias slang pengisi BBM yang diganti menjadi nozzle pertalite. Gagang nozzle yang sebelumnya berwarna kuning dimodifikasi dengan scotlight putih untuk menandai jenis pertalite.
Salah seorang petugas yang tengah memasang penanda menginformasikan, satu tangki yang biasa digunakan untuk premium dikosongkan sejak Rabu (22/7). Meski begitu, dia tidak tahu kapan pasokan pertalite datang. Di SPBU lain milik Pertamina di daerah Jemursari, juga tampak persiapan penjualan pertalite.
BACA JUGA: Senator Minta Mendag Terus Lakukan Operasi Pasar
Ketika dikonfirmasi, Assistant Manager External Relations Region V PT Pertamina Happy Wulansari menolak memberikan penjelasan. Dia menyampaikan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih dalam karena belum diperkenankan Pertamina pusat
Pertalite disebut memiliki kualitas oktan 90 atau lebih tinggi daripada premium (88) dan lebih rendah daripada pertamax (92). Pertamina siap memasarkan Pertalite di tiga kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Volume awal disalurkan sebanyak 1.000 kiloliter.
Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang, tahap tes pasar Pertalite akan dimulai di 103 SPBU
Soal harga jual pertalite, jajaran Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) belum mau banyak bicara.
Muhammad Ismet, ketua II Hiswana Migas, mengaku belum mendapat surat resmi soal penetapan harga jual bensin itu. Saat disinggung soal kabar bahwa harga pertalite Rp 8.000-Rp 8.400 per liter, dia mengelak.
"Saya belum berani bilang apakah itu Rp 8.400 per liter atau berapa. Jadi, saya tidak tahu harga pastinya," katanya. (owi/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Gobel Bantah Impor Baju Bekas Lewat Jalur Resmi
Redaktur : Tim Redaksi