jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi camat di perbatasan antarnegara.
Kegiatan diklat tersebut diselenggarakan pada Senin (21/3) hingga Jumat (25/3) di Kota Batam, Kepulauan Riau.
BACA JUGA: Persiapan Ramadan, Kemendagri Bakal Turun Tangan Lewat 3 Hal Ini
Diklat itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta di bidang kepamongprajaan bagi camat di wilayah perbatasan.
Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono menjelaskan permasalahan perbatasan merupakan hal yang kompleks.
BACA JUGA: Gawat! Rusia 2 Kali Menggempur Mariupol dengan Rudal Hipersonik, Begini Dampaknya
Oleh karena itu, diperlukan aparatur sipil negara (ASN) kepamongprajaan, yakni camat yang memiliki strategi pengembangan wilayah perbatasan.
Hal itu merupakan upaya mengejar ketertinggalan, menanggulangi kemiskinan di wilayah terisolir, serta mengatasi kesenjangan antarnegara.
BACA JUGA: Daerah Ini Minta Pusat Merekrut CPNS, karena Honorer & PPPK Membebani APBD
Menurut Sugeng, salah satu langkah yang bisa dilakukan ialah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di kecamatan di wilayah tertinggal dan terisolir secara selektif, bertahap, dan sesuai dengan prioritas serta kebutuhan.
“Pemberian kewenangan berbeda bagi camat perbatasan sangat tepat dilakukan agar permasalahan-permasalahan yang selama ini terjadi dapat segera terselesaikan," ujar Sugeng. (mcr9/fat/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih