Kemendagri Kawal Peran Penting Komir untuk Modernisasi Irigasi

Rabu, 26 Juli 2023 – 20:07 WIB
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Monitoring dan Evaluasi Kinerja Komisi Irigasi di Daerah - Komponen B, di Hotel Hemangini, Bandung, Selasa (25/7). Foto: dok Kemendagri

jpnn.com, BANDUNG - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Monitoring dan Evaluasi Kinerja Komisi Irigasi di Daerah - Komponen B,  di Hotel Hemangini, Bandung, Selasa (25/7).

Rakor yang dipimpin langsung Dirjen Bangda Restuardy Daud ini bertujuan mengevaluasi sejauh mana peningkatan kapasitas komisi irigasi (Komir) dalam menjalankan tugas dan fungsinya mendukung pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi pada kegiatan SIMURP NPIU Bangda.

BACA JUGA: Komisi Irigasi Sidrap Perkuat Program IPDMIP

Ardy Daud menyampaikan bahwa target sasaran yang ada di RPJMN 2020-2024 yaitu meningkatnya kinerja pengelolaan irigasi melalui indikator terbangunnya 1 (satu) juta hektar lahan sawah beririgasi dan pulihnya fungsi jaringan irigasi yang rusak seluas 3 (tiga) juta hektar.

Selain itu, terkait Sumber Daya Air (SDA) dan irigasi mencakup kegiatan strategis berupa pembangunan 60 bendungan, pembangunan 500.000 ha daerah irigasi rehabilitasi jaringan irigasi seluas 2,9 juta Ha, dan modernisasi irigasi pada DI terpilih, dan 1000 embung.

BACA JUGA: Pelajar SMP yang Dilaporkan Hilang Ditemukan Tewas di Aliran Irigasi

“Terkait perluasan irigasi khususnya di Pulau Jawa ini sudah sulit dikarenakan terdapat pertumbuhan penduduk sehingga untuk lahan persawahan semakin berkurang sehingga dilakukan modernisasi irigasi," ujar Ardy Daud.

Merujuk buku ketujuh Pedoman Pelaksanaan Proyek atau Project Operational Manual (POM) SIMURP, Kelembagaan Pengelolaan Irigasi dibentuk dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk berbagai pihak serta guna mewujudkan tertib pengelolaan jaringan irigasi yang dibangun oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

BACA JUGA: Mayat Bayi Laki-Laki Dibuang di Saluran Irigasi, Pelakunya Ternyata Mbak YU

Dalam konteks ini, Kelembagaan Pengelolaan Irigasi dibentuk untuk mewujudkan tertib pengelolaan irigasi yang terdiri dari satuan kerja perangkat daerah yang membidangi irigasi.

Salah satu komponen kelembagaan pengelolaan irigasi yang penting dan dapat memberikan sumbangsih terhadap meningkatkan kinerja pelayanan air irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan adalah Komisi Irigasi (Komir).

Komir ini merupakan salah satu wadah untuk koordinasi dan komunikasi antar wakil pemerintah daerah, perkumpulan petani pemakai air dan pengguna jaringan irigasi dalam pengelolaan irigasi.

Dengan begitu, komir dapat mendorong pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk berbagai kepentingan masyarakat.

“Komir mempunyai peran sentral dalam mewujudkan pengembangan dan pengelolaan irigasi melalui koordinasi dan komunikasi, baik pada aspek penyediaan air, infrastruktur, manajemen, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung ketahanan pangan," ujar Ardy Daud.

“Dalam konteks pelaksanaan program, evaluasi kinerja komir memiliki urgensi yang perlu diperhatikan sebagai dasar perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan kedepannya. Maka, untuk tahun 2023 pelaksanaan monev komir ini akan dilaksanakan pada bulan November - Desember 2023," tambah dia.

Untuk penguatan kapasitas komir mencakup beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu legalitas, sekretariat, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pelaksanaan komir, serta dukungan anggaran komir karena memiliki peran strategis untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan komir.

“Rakor ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa hal penting sebagai berikut, yaitu terpetakannya kinerja komir di 10 provinsi dan 24 kabupaten wilayah SIMURP untuk ditindaklanjuti sehingga pemda dapat berkomitmen terhadap komir; mendapatkan konsep exit strategy komir agar dapat berfungsi secara operasional dalam pelaksanaan tupoksinya; dan tersusun konsep rumusan dan tindak lanjut pelaksanaan kegiatan monev ini," tutup Ardy Daud.

Rakor ini dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah pusat yaitu Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, BBWS Citarum, dan perwakilan dari pemerintah daerah yaitu Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler