Kemendes Dorong Kebangkitan Pariwisata di Daerah Tertinggal

Kamis, 16 Mei 2019 – 13:54 WIB
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo menghadiri Workshop Pengembangan Destinasi Pariwisata di Lombok. Foto : Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, LOMBOK - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo menghadiri Workshop Pengembangan Destinasi Pariwisata di Lombok, NTB pada Rabu (15/5).

Dalam workshop yang dihadiri oleh jajaran perangkat daerah Pemprov NTB terkait dan para penggiat pariwisata berdiskusi mengenai pengembangan pariwisata di daerah tertinggal secara digital.

BACA JUGA: Kemendes PDTT Bekerja Sama dengan Platform iPaymu

BACA JUGA : Kelanjutan Kasus Anak Telepon Papa, Kasih Tahu Mama Lagi Bersama Pria Lain

Menurut Samsul, potensi desa-desa di daerah tertinggal cukup besar, baik pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, termasuk pada sektor pariwisata.

BACA JUGA: Program Cashless Payment System Turut Membantu Promosi di Daerah Tertinggal

Berdasarkan data Potensi Desa 2018 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 3.576 objek wisata di Daerah Tertinggal atau sekitar 19,35 persen dari total objek wisata perdesaan di Indonesia.

"Destinasi-destinasi yang terdiri dari destinasi alam, budaya, minat khusus, dan buatan ini siap berpotensi besar untuk dikembangkan," kata Samsul Widodo.

BACA JUGA: Begini Saran Kemendes PDTT untuk BUMDes di Jawa Barat

BACA JUGA : Neraca Dagang Indonesia Defisit Terbesar Sepanjang Sejarah

Samsul menjelaskan bahwa upaya percepatan pembangunan pariwisata di daerah tertinggal perlu dilakukan secara inovatif.

Saat ini perkembangan digital di Indonesia menjadi salah satu yang tercepat dan berangsur-angsur masuk dalam semua lini kehidupan.

Apalagi, Penetrasi digital di Indonesia juga telah memasuki wilayah perdesaan, termasuk yang berstatus daerah tertinggal.

"Tahun 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika menjanjikan bahwa seluruh desa di pelosok Indonesia sudah akan menikmati jaringan internet. Hal ini perlu dimanfaatkan termasuk dalam pengembangan pariwisata di daerah tertinggal," katanya.

BACA JUGA : Pakaian Impor Tiongkok Gempur Pasar Indonesia

Samsul mengatakan bahwa platform digital pada sektor pariwisata dapat dimanfaatkan untuk promosi destinasi pariwisata di daerah tertinggal dengan cakupan yang lebih luas, sehingga dapat menjangkau wisatawan global yang terus meningkat.

"Dengan berkolaborasi bersama para pegiat startup pariwisata, promosi pariwisata di daerah tertinggal dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan efisien," katanya.

Terkait daerah Lombok, Samsul menyampaikan bahwa Lombok menjadi salah satu lokasi pilot project pengembangan pariwisata secara digital. Oleh karena itu, Dirjen PDT Kemendes Berkolaborasi dengan Caventer Indonesia dan GOERS secara bertahap melakukan pengembangan pada destinasi pariwisata di Lombok.

GOERS dan Caventer Indonesia akan membantu dengan membuatkan paket pariwisata Lombok yang akan dipasarkan secara digital serta membangun cashless payment system pada setiap destinasi.

"Penerapan paket pariwisata secara digital diharapkan dapat menarik sebanyak mungkin wisatawan ke destinasi-destinasi terkait. Sedangkan penerapan cashless payment system diharapkan dapat memperbaiki sistem pengelolaan destinasi menjadi lebih baik kedepannya, terutama pada manajemen keuangan ataupun data mining yang selama ini menjadi kelemahan pada sebagian besar destinasi di Lombok dan Daerah Tertinggal lainnya," katanya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren ! Kemendes Kirim Kepala Desa ke Luar Negeri untuk Belajar


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler