Kemendes Dorong Produk Hasil Binaan BUMDes Bisa Langsung Ekspor

Rabu, 06 Maret 2019 – 08:43 WIB
Dirjen PDT Kemendes PDTT Samsul Widodo saat memberikan arahan pada acara Seminar Nasional Shifting Indonesia Product To Win Global Market di Hotel Le Grandeur Jakarta. Foto: Humas Kemendes

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo akan mendorong produk-produk yang dikoordinir dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk bisa langsung ekspor.

"Target tiap provinsi ada BUMDes yang bisa siap ekspor. Sehingga bisa menjadi tempat belajar dari BUMDes-BUMDes yang lain. Yang paling penting adalah membangun kesadaran kepada pemerintah daerah bahwa ekspor itu tidak susah, asal ada yang membimbing, salah satunya kerjasama dengan Alibaba ini," ujarnya saat memberikan arahan pada acara Seminar Nasional Shifting Indonesia Product To Win Global Market di Hotel Le Grandeur Jakarta pada Selasa (5/3).

BACA JUGA: Kemendes PDTT Tingkatkan SDM Masyarakat Desa Melalui Balai Pengembangan Latihan

Lanjut Samsul, Kemendes PDTT akan mempunyai program bagaimana membimbing pemerintah daerah untuk bagaimana desa-desa itu bisa langsung ekspor. Dia berharap peran BUMDes menjadi penting karena untuk konsolidasi produk supaya skala ekonominya bisa diterima.

Dalam mewujudkan hal tersebut, Kemendes PDTT bekerjasama dengan ATT, Alibaba Indonesia untuk ikut memfasililtasi mulai dari dokumen, suvervisi produk, kualitas, dan sistem pembayaran, termasuk logistik untuk pengangkutan dan hari ini forumnya, tim Alibaba dari China datang dan dipertemukan dengan pemerintah daerah. Saat ini ada sekitar 30 kabupaten, dan siapa yang siap duluan itu yang akan dipraktekan.

BACA JUGA: Mendes Semangati Bengkulu Agar Maju Bersaing dengan Daerah Lain

"Yang sudah jalan perikanan seperti kepiting, rajungan di Konawe dan di ekspor ke Hongkong. Kita sudah coba kepiting di Sulawesi Tengah dan berharap ada produk-produk lain seperti esensial oil avocado, tepung pisang, dan lain-lain. Kami coba untuk kelor. Ada minta tepung dan daun kering juga. Mereka sudah ekspor tapi kami coba fasilitasi supya pasarnya agak lebih luas," terangnya.

Dirinya menambahkan, kerjasama dengan Alibaba, produknya antara lain tepung pisang, esensial oil dari minyak sereh, cangkang kepala sawit, jagung. Alibaba bisa apa saja, mereka tidak tahu ada esensial oil dari alpukat. Setelah dilihat Timur Tengah banyak permintaannya. Menurutnya, ini baru awal jadi belum ada target nilai.

BACA JUGA: Program Dana Desa Berhasil Mengubah Status Desa Tertinggal di Sultra

"Tapi paling tidak, ada praktek dari BUMDes, buat mereka bisa ekspor dan itu tidak susah. Itu target utama yg kami lakukan, termasuk meyakinkan teman-teman di Pemerintah Daerah untuk ikut terlibat," tegasnya.

Menurutnya, walaupun belum menentukan BUMDesnya tapi pihaknya sudah punya daftar produk-produk tiap desa dari pusat data dan informasi Kemendes PDTT. Lokusnya daerah-daerah tertinggal tapi tidak menutup kemungkinan dari desa-desa dan lokus lain karena di forum ini ada dari ditjen lain yang bisa terlibat pilot project lain, supaya BUMDes terlibat dan langsung ekspor.

Dirinya menjelaskan bahwa peran pemerintah dalam hal ini Kemendes PDTT sebagai yang menciptakan ekosistem bagaimana memfasilitasi dan mempertemukan antara eksportir dan pemerintah daerah dan masyarakat. Tetapi kalau mereka ada beberapa hal yang dibutuhkan seperti pelatihan akan siapkan, bantuan alat-alat pasca panen juga disiapkan. Jadi artinya peran Ditjen PDT di bawah Kemendes PDTT memfasilitasi bahwa proses ini bisa terjadi.

"Saya optimis bisa tahun ini implementasi ekspor karena yang kepiting sudah siap. Harapannya pertengahan tahun ini sudah transaksi. Sudah dengan Alibaba," pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Desa Rp 70 Triliun, Silakan Pakai untuk Majukan Perekonomian Warga


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler