jpnn.com, YOGYAKARTA - Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atau Kemendes PDTT, Anwar Sanusi membuka pelatihan handicraft rajut berbasis ekonomi kreatif di Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta, Sabtu (27/4) kemarin.
Pelatihan ini dibuka atas kerja sama antara Kemendes PDTT dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan perusahaan PT Yogyakarta Isti Parama (YIP).
BACA JUGA: Peran Kaum Perempuan untuk Tata Kelola Desa Lebih Baik
Sebanyak 90 peserta dari pelatihan ini adalah kelompok keluarga yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dari empat kabupaten di DIY yakni Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul yang akan berlatih membuat handicraft rajut di BBLM Yogyakarta dari 27 sampai 30 April.
Sekjen Kemendes PPDT, Anwar Sanusi mengungkapkan, pelatihan ini merupakan suatu terobosan yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pasalnya, produk yang dihasilkan oleh para peserta dapat langsung diserap oleh pasar karena bekerjasama dengan PT. YIP.
BACA JUGA: Kemendes PDTT Sebut 61 Persen Desa Telah Memiliki BUMNDes
"Produk yang dihasilkan dari pelatihan akan diambil langsung atau laku oleh pembeli. Dengan kata lain pelatihan ini adalah pelatihan yang dilakukan berdasarkan pesanan/order pembeli, sehingga sangat dipastikan adanya kepastian terjualnya hasil dari produk-produk dari para peserta pelatihan ini," katanya.
Selain Sekjen Anwar Sanusi, dalam pembukaan Pelatihan Handicraft turut pula dihadiri Kepala Bappeda Provinsi DIY, Ketua Karang Taruna DIY, Kepala BBLM Yogyakarta dan Direktur PT. Yogyakarta Isti Parama.
BACA JUGA: BUMDes Bantu Pembangunan Desa
Untuk penutupan pelatihan ini akan dilaksanakan pada tgl 30 April yang dijadwalkan akan dihadiri oleh Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendes PDTT Gelar Forum Tematik Bakohumas di Kota Malang
Redaktur : Tim Redaksi