jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tetap bakal membagikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga miskin pada 2023.
Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan BLT pada 2023 bakal diberikan kepada warga yang tergolong miskin ekstrem.
BACA JUGA: Kementan dan Kemendes PDTT Berkolaborasi, Perkuat Ketahanan Pangan di Daerah
Namun, nominal BLT yang bakal diterima warga miskin ekstrem tidak berubah, yakni Rp 300 ribu.
"BLT sekarang basisnya adalah pandemi (Covid-19). Pada 2023 tetap BLT, tetapi basisinya miskin ekstrem. Artinya, tetap ada bantuan langsung tunai besaran enggak berubah kira-kira tetap Rp 300 ribu," kata Halim di kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Kamis (11/8).
BACA JUGA: Kemendes PDTT Teken MoU dengan Unsuri Surabaya untuk Perkuat Pertides
Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, menjelaskan warga miskin ekstrem merupakan yang berpenghasilan di bawah USD 1,99 atau sekitar Rp 29 ribu per KK.
Selain itu, warga miskin ekstrem tersebut juga belum menerima bantuan dari program apa pun.
BACA JUGA: Kolaborasi dengan Kadin dan Himbara, Kemendes Ingin BUM Desa Go International
Gus Halim memprediksi penerima BLT tahun 2023 menurun karena yang menerima hanya warga tergolong miskin ekstrem.
"Kalau mengomong kemiskinan, ada miskin, ada miskin ekstrem. Miskin esktrem ada dua dalam konsep saya," ungkap dia.
"Miskin ekstrem yang menumpuk tadi yang sudah tidak usah mengomong pemberdayaan negara harus hadir, miskin ekstrem kedua negara perlu bicara pemberdayaan," sambung Gus Halim.
Dia menegaskan tidak bakal ada pembatasan pemberian BLT.
"Kalau ternyata lebih dari 50 (persen), ya, harus atau sebaliknya masa adanya 5 persen masa harus kasih 40 persen, itu sebaiknya untuk dana desa kami percaya penuh ke desa yang penting sesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya," ujar Gus Halim. (cr1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Desa Berorientasi Ekspor, LPEI Gandeng Kemendes dan PT Astra
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dean Pahrevi