Kemendikbud Dorong SMK di Papua dan Papua Barat Tingkatkan Kolaborasi dengan Industri

Rabu, 31 Maret 2021 – 17:53 WIB
Para kepala SMK di Papua dan Papua Barat mendapatkan pelatihan dan workshop. Foto: Humas Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbud mendorong para kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Papua dan Papua Barat meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha maupun industri (DUDI). Ini agar lulusan SMK bisa memenuhi kebutuhan DUDI.

"Mindset para kepsek harus diubah untuk menyiapkan lulusan SMK berkarakter dan sesuai kebutuhan DUDI," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, Rabu (31/3).

BACA JUGA: Nadiem Makarim Ingin Lulusan SMK jadi Rebutan Pelaku Industri

Dia menyebutkan, pemerintah ingin meningkatkan SDM  di Papua dan Papua Barat, dengan membangun pola berpikirnya, inovasinya, dan keberanian untuk menciptakan terobosan-terobosan baru.

Untuk itu pertama yang didorong adalah kapabilitas kepala-kepala SMK dan jajaran pemimpin SMK di Papua dan Papua Barat melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).

BACA JUGA: Komisi X DPR Minta Kemendikbud Prioritaskan Kabupaten Batang Menerima Program CoE SMK 2021

"Kami telah memberikan penguatan kapabilitas bagi kepala SMK lewat pelatihan serta workshop pada 21-26 Maret 2021. Mereka sangat antusias," ujarnya.

Dia berharap dengan kegiatan tersebut bisa menciptakan ekosistem pendidikan yang positif guna menyiapkan lulusan SMK yang berkarakter dan sesuai kebutuhan DUDI, mendukung link and match.

BACA JUGA: Warga Surabaya, Waspadalah! Yang Dialami WS dan DK Harus jadi Pelajaran Penting

Dia menekankan kepsek harus memiliki karakter pemimpin subur yang kuat menjadi motivator, inovator, organizing, dan controlling dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK khususnya di Papua dan Papua Barat.

“Kami ajak GSM agar benar-benar bisa membangun leadership dan pola pikir kepala SMK seluruh Papua dan Papua Barat,” terang Wikan.

Sementara itu Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), 

Ahmad Saufi menyatakan perlunya perubahan mindset dalam sistem pembelajaran agar penyiapan hard skills yang menjadi fokus SMK selaras dengan pengembangan karakter (soft skills) peserta didik.

Untuk mencapainya, perlu diciptakan ekosistem pendidikan yang menarik, nyaman, dan menyenangkan agar peserta terus memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas belajarnya.

"Kami berharap dengan pelatihan tersebut, SMK di Papua dan Papua Barat bisa mengakses program pengembangan SMK Pusat Keunggulan (PK)," ucapnya.

Saufi menjelaskan, pelaksanaan workshop di wilayah Papua dan Papua Barat tersebut juga bertujuan agar peserta mempunyai pemahaman yang sama tentang GSM di sekolah, menghasilkan kepala sekolah yang mampu menciptakan ekosistem perubahan di sekolah.

Berikutnya, para peserta mampu melaksanakan program tindak lanjut sebagai salah satu agen perubahan dalam mewujudkan ekosistem sekolah menyenangkan untuk memaksimalkan potensi peserta didik SMK.

Selain itu, para peserta secara optimal bisa mengakses program pengembangan SMK melalui aplikasi TAKOLA SMK termasuk program SMK sebagai Pusat Keunggulan tahun 2021. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemendikbud   SMK   Papua   Papua Barat  

Terpopuler