jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Merdeka Belajar episode kedelapan: SMK pusat keunggulan.
Program ini merupakan perwujudan visi Presiden Joko Widodo terkait pembenahan pendidikan vokasi sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
BACA JUGA: Merdeka Belajar Jilid Enam Lahirkan Mahasiswa Siap Kerja
Menurut Mendikbud Nadiem Makarim, program tersebut merupakan terobosan komprehensif untuk pembenahan kondisi SMK agar sejalan dengan kebutuhan dunia kerja.
"Program SMK pusat keunggulan menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha," kata Nadiem Makarim dalam peluncuran virtual, Rabu (17/3).
BACA JUGA: LaNyalla Minta Nadiem Makarim Belajar dari Pengalaman
SMK pusat keunggulan 2021, lanjutnya, diprioritaskan untuk 895 SMK dengan tujuh sektor prioritas. Di antaranya ekonomi kreatif, permesinan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian, dan kerja sama luar negeri.
Dia berharap ini bisa menjadi benih tranformasi SMK seluruh Indonesia. Dengan demikian SMK yang berpartisipasi bisa menjadi pelatih dan mentor yang mampu menunjukkan karya serta inovasi lulusan SMK.
BACA JUGA: Mas Nadiem: Merdeka Belajar Sudah Jadi Milik Kemendikbud
"Saya ingin lulusan SMK diperebutkan pelaku industri maupun universitas terbaik kita,” imbuh Mendikbud.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kemendikbud, Wikan Sakarinto menambahkan, program ini tidak hanya menekankan konteks keunggulan untuk satuan pendidikan itu sendiri. Maknanya adalah menciptakan SDM unggul yang mengakselerasi SMK lain untuk turut menjadi unggul.
“SMK pusat keunggulan menjadi akselerator, SMK pelatih bagi SMK lainnya,” kata Wikan. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad