Kemendikbud Sebut Nilai UN SMP / MTs 2019 Meningkat

Rabu, 29 Mei 2019 – 05:38 WIB
Siswa SMP N 1 Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jabar, mengikuti UNBK pada hari pertama, Senin (23/4). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebut nilai hasil Ujian nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) 2019 meningkat dibanding tahun lalu.

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP/MTs tahun ini jumlah peserta 3.581.169 siswa yang berasal dari 43.833 sekolah.

BACA JUGA: Ajak Milenial Cintai Budaya, Kemendikbud Gelar KBKM

Tahun ini, tujuh provinsi telah menyelenggarakan UNBK jenjang SMP 100 persen. Sebanyak 22 provinsi menyelenggarakan UNBK jenjang MTs 100 persen. Sedangkan ujian paket B terselenggara UNBK 100 persen di 33 provinsi.

Perluasan penyelenggaraan UNBK tersebut diiringi dengan kenaikan nilai sekolah-sekolah penyelenggara UNBK dibanding tahun 2018.

BACA JUGA: Mau Ngabuburit? Ayo ke Iftar Budaya di Istiqlal

"Kenaikan nilai tertinggi terjadi pada mata pelajaran Matematika," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Totok Suprayitno, di Jakarta, Selasa (28/5).

BACA JUGA: Ingat ya, 31 Mei Tidak Termasuk Libur Cuti Bersama PNS

BACA JUGA: 5 Kesepakatan Hasil Pertemuan Kemendikbud dan Forum Rektor PTNU

Dia menyebutkan, tren rerata kenaikan nilai murni di SMP negeri sebanyak 1,67 poin. Sedangkan SMP swasta sebanyak 2,11 poin. Kemudian MTs negeri sebanyak 1,58 poin. MTs swasta sebanyak 1,34 poin.

Untuk pendidikan kesetaraan, terjadi peningkatan jumlah peserta UNBK dari 79,639 ribu peserta (2018) menjadi 118,885 ribu (2019). Nilai rerata UN untuk mata pelajaran Matematika naik 1,32, sedangkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) meningkat 0,36 poin.

"Berdasarkan distribusi nilai, terlihat perbedaan profil peserta 2019 dibandingkan tahun 2018 adalah bertambahnya peserta didik dengan rerata nilai kurang dari 40," jelas Totok.

Koreksi nilai terjadi pada sekolah-sekolah yang menyelenggarakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) pada 2018 dengan indeks integritas ujian nasional (IIUN) rendah yang kemudian beralih menjadi sekolah penyelenggara UNBK di tahun 2019.

"Sekolah-sekolah yang IIUN rendah tersebut terkoreksi nilainya hingga 12,20 poin. Namun, sekolah-sekolah UNKP dengan IIUN tinggi meningkat sebesar 0.31 poin," ujar Totok.

BACA JUGA: PPDB 2019 SMP Sistem Zonasi, Nilai USBN Tidak Diperhitungkan

"Dengan UNBK refleksinya menjadi lebih jernih. Kelemahannya di mana, kekuatannya di mana, dari setiap mata pelajaran itu diketahui. Bayangkan, kalau dengan kecurangan, siswa itu sebenarnya tidak bisa menjawab soal itu, tetapi seolah-olah bisa mengerjakan. Sehingga tidak dapat intervensi yang diperlukan. Harusnya gurunya masih perlu dilatih, tetapi tidak,” sambungnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Didominasi Kampus Muhammadiyah, Keputusan Kemendikbud Picu Kegaduhan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler