Program revisi KTSP menjadi Kurikulum 2013 berjalan di bawah komando Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud. Kepala Balitbang Kemendikbud Charil Anwar Notodiputro mengatakan, anggaran revisi kurikulud tidak sebesar yang ramai disebutkan.
"Anggaran pengembangan (revisi, red) kurikulum selama tahun ini Rp 50 miliaran. Tidak benar sampai Rp 170 miliar," katanya kemarin (27/11).
Menurut Chairil, anggaran ini sudah termasuk mulai dari evaluasi, kajian rutin saban Kamis, hingga tahap uji publik. Dijadwalkan, uji publik massal akan digelar akhir pekan ini di Jakarta.
Lantas bagaimana postur anggaran kurikulum tahun depan? Diprediksi tahun depan anggaran kurikulum baru akan menggelembung. Sebab, pemerintah mengupayakan akan mendistribusikan buku kurikulum baru.
"Anggaran untuk tahun depan masih disusun. Juga belum disetujui DPR," paparnya. Dia berharap anggaran segera beres dan disahkan DPR.
Urusan pencairan anggaran kurikulum ini sendiri, berpotensi alot. Sebab DPR sudah lebih dulu membuat panitia kerja (panja) kurikulum. Celakanya panja ini tidak dilibatkan sejak awal oleh Kemendikbud.
Chairil menuturkan, saat ini masih mendalami draf kurikulum baru dari Kemendikbud yang sudah hampir matang.
Tanda-tanda bakal ada sedikit pertentangan dari DPR terhadap kurikulum baru terus muncul. Anggota Komisi X DPR saat ini seperti bergantian mengkritik kurikulum baru.
Paling anyar, anggota Komisi X DPR "Raihan Iskandar menyebut kurikulum baru kurang memperhatikan aspek pedagogik. Gejalanya, kurikulum baru masih berkutat pada urusan bahan atau materi ajar.
"Aspek pedagogik atau metode pengajaran tidak berubah signifikan," kata dia. Menurut Raihan, Kemendikbud memang mempromsikan siswa lebi aktif pada kurikulum baru ini. Tetapi dia memprediksi jika dalam penerapannya nanti guru tetap banya bertutur. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurikulum Baru Belum Ciptakan Proses Belajar yang Asik
Redaktur : Tim Redaksi