Kemendikbudristek dan Amerika Serikat Berkolaborasi di Bidang Ketenagakerjaan

Rabu, 06 Oktober 2021 – 21:50 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek dan USAID berkolaborasi dalam konferensi nasional di bidang ketenagakerjaan serta kewirausahaan inklusif.

Thomas Crehan, Direktur Kantor Pemberdayaan Ekonomi dan Pendidikan USAID menyatakan pemerintah Amerika Serikat, melalui USAID, terus bekerja bersama Indonesia memperkuat sumber daya manusia serta mengembangkan potensi angkatan kerja.

BACA JUGA: Dorong Inklusivitas Ketenagakerjaan, Menaker Ida Terima Penghargaan dari USAID

Salah satunya dalam program KKN-TKWU yang telah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 38 ribu mahasiswa di lebih dari 3.000 desa. 

"Upaya bersama ini telah mempersiapkan orang muda untuk berkontribusi bagi perekonomian Indonesia," kata Thomas dalam konferensi nasional daring, Selasa (5/10).

BACA JUGA: Guru Honorer Peserta Tes PPPK 2021 Harap Tenang, Simak Pernyataan Kemendikbudristek Ini

Dia menjelaskan kewirausahaan memegang peranan penting dalam mengembangkan peluang-peluang baru dalam pembangunan ekonomi, termasuk dalam memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Menurut Thomas, kewirausahaan juga tak terpisahkan dari ketenagakerjaan inklusif, di mana pemberi kerja didorong untuk membangun kesetaraan dan inklusivitas di tempat kerja sejak awal, untuk mengembangkan hubungan kerja yang menghormati setiap individu.

BACA JUGA: Pesan Pejabat Kemendikbudristek Jelang Kelulusan PPPK Guru, Semoga Bikin Adem

Sebagai sebuah inisiatif ketenagakerjaan, program KKN/PKL-TKWU selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Kemendikbudristek pada 2019, yang menyertakan kewirausahaan dalam jenis-jenis aktivitasnya. 

Pada kesempatan sama Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan hingga kini, 38.284 mahasiswa telah mengikuti program KKN/PKL-TKWU, dan hampir sepertiga dari total angka ini telah bekerja atau berwirausaha (berdasarkan studi sampel yang diikuti lebih dari 4.000 mahasiswa).

Hasil-hasil baik ini akan meningkat seiring bertambahnya mahasiswa yang akan lulus.

Dia mengatakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah respons Kemendikbudristek atas tren perubahan pada dunia kerja yang terus terjadi seiring dengan perkembangan teknologi dan menghilangnya sekat-sekat geografis. 

"Kami yakin dengan mendorong mahasiswa untuk belajar di luar kampus, mereka akan siap berenang di lautan lepas dengan ombak yang kencang, yakni dinamika dunia kerja dan lingkungan masyarakat,” jelasnya.

Nadiem mengapresiasi kolaborasi Kemendikbudristek dan USAID dengan harapan bisa terus meningkatkan angka partisipasi mahasiswa.(esy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler