jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya menyiapkan talenta-talenta digital untuk mengisi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) strategis di kawasan industri dan ekonomi khusus. Salah satu upayanya melalui kegiatan SMK Digital Bootcamp.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Vokasi), Kiki Yuliati menjelaskan SMK Digital Bootcamp merupakan program pelatihan intensif kepada perwakilan peserta didik dan guru dari SMK pelaksana program Berbasis Industri 4.0. Juga SMK pelaksana program Pusat Keunggulan sektor prioritas hospitality dan ekonomi kreatif tahun 2022, baik skema regular maupun pemadanan dukungan.
BACA JUGA: Lulus SMK Binaan AHM, Yoga Bawa Esta Garage Raup Omset Puluhan Juta
Pelatihan SMK Digital Bootcamp terdiri atas rangkaian materi di dalam dan luar ruang kelas. Mulai dari webinar dan penugasan pra acara, talk show & workshop, idea show case, adventure journey, api ekspresi, hingga digital exhibition.
“Tentu bukan hanya hard skills mengenai komputasi, otomatisasi, dan digitalisasi saja, tetapi juga soft skills tentang hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh mesin, seperti leadership, komunikasi, critical thinking, problem solving,” kata Kiki
BACA JUGA: Kemendikbudristek Buka Program SMK PK SPD 2023, Kuotanya Banyak
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Vokasi), Kiki Yuliati, saat membuka acara kompetensi digital menjadi keahlian di Denpasar, Selasa (6/12).
Oleh karena itu, Dirjen Kiki melihat bahwa kegiatan SMK Digital Bootcamp merupakan kesempatan emas untuk para peserta menyerap sebanyak-banyaknya pengalaman dan mempelajari soft skills penting termasuk menjadi pribadi yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Fasilitasi Ribuan SMK Pusat Keunggulan, Ini PerinciannyaÂ
Masih menurut Dirjen Kiki, semangat Merdeka Belajar pendidikan vokasi diwujudkan dengan membuka diri untuk mengajak seluruh stakeholder, entitas dunia kerja, dunia usaha yang besar hingga UMKM, NGO, pemerintah daerah, serta kementerian atau lembaga untuk masuk bersama berkolaborasi menyusun langkah konkret.
Direktur SMK Wardani Sugiyanto, pada kesempatan yang sama mengatakan sebagai kawah candradimuka, kegiatan SMK Digital Bootcamp ini diharapkan akan melahirkan talenta digital Indonesia masa depan, termasuk guru-guru hebat yang memiliki inovasi pembelajaran serta andal dalam implementasi Kurikulum Merdeka dengan Platform Merdeka Mengajar.
Harapannya para lulusan SMK yang akan memiliki mindset digital dan penuh semangat inovasi dalam membuat start up maupun usaha lainnya yang berangkat dari keresahan dan permasalahan sosial di sekitar.
“Kami berharap kegiatan SMK Digital Bootcamp ini mampu meningkatkan hard skills maupun soft skills peserta didik serta guru dalam hal kompetensi digital yang nantinya mampu menjadikan lulusan SMK diserap dan diapresiasi tinggi oleh dunia kerja,” kata Direktur Wardani.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Kementerian Perindustrian Restu Yuni mengatakan industri merupakan sektor sangat penting di Indonesia yang memberikan kontribusi secara signifikan. Namun, kenyataannya SDM Industri belum mampu memenuhi kebutuhan industri dan hanya bisa memenuhi 20 persen dari jumlah yang dibutuhkan.
“Oleh karena itu, lembaga pendidikan dan kementerian harus mampu menyiapkan siswa-siswi SMK untuk mampu mengisi SDM Industri,” kata Restu Yuni.
Acara SMK Digital Bootcamp berlangsung selama empat hari, yakni sejak 6 hingga 9 Desember 2022. Rangkaian acara yang diselenggarakan Direktorat SMK tersebut dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan 600 peserta yang terdiri atas 272 guru dan 328 siswa dari 207 sekolah. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad