jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyiapkan beasiswa untuk guru dan tenaga kependidikan (tendik).
Program beasiswa nongelar microcredential ini merupakan hasil kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
BACA JUGA: Bappenas dan Kemendikbudristek Godok Hasil Musrembang untuk Memajukan Kebudayaan
Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbudristek, Santi Ambarukmi mengatakan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan para guru serta tendik melalui upskilling dan reskilling.
Hal ini wajib dilakukan mengingat seorang guru tidak hanya sebagai seorang pengajar, tetapi juga seorang pembelajar sepanjang hayat agar dapat memberikan pendidikan terbaik bagi peserta didik.
BACA JUGA: Inisiator GGSI Ungkap Peran Strategis Guru Dalam Menyelamatkan Bonus Demografi
Santi Ambarukmi mengatakan pemerintah saat ini menyiapkan berbagai program serta sarana prasarana untuk guru dan tendik agar terus meningkatkan kompetensi serta keterampilannya yang sesuai dengan kemampuan maupun kebutuhan masing-masing satuan pendidikan.
"Juga untuk melayani peserta didik mulai dari jenjang usia dini hingga pendidikan tinggi,” ujar Santi Ambarukmi, Minggu (5/11).
Santi mengatakan program Beasiswa Nongelar Microcredential adalah kesempatan yang sangat baik bagi para guru dan tenaga kependidikan.
Program beasiswa ini melibatkan berbagai perguruan tinggi dari luar negeri yang bisa memberikan pelatihan melalui media online.
Misalnya, Harvard University, Columbia University, Monash University, University of Canberra, dan lain-lain.
Dia juga menjelaskan bahwa program tersebut memiliki berbagai tujuan, dari mulai jangka pendek, menengah, hingga panjang.
Tujuan jangka pendeknya adalah mendorong makin banyaknya guru yang mengikuti program ini.
Kemudian, tujuan jangka menengahnya adalah meningkatkan kompetensi guru dan peserta didiknya; memfasilitasi dan mendukung program merdeka belajar dan ekosistem pendidikan yang bermakna, serta mendorong peserta didik untuk berpikir secara mandiri, kreatif dan kritis.
Sementara itu, tujuan jangka panjangnya adalah mencapai SDM unggul sebagai cerminan dari Profil Pelajar Pancasila.
Agar mencapai tujuan tersebut; serta untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dari berbagai aspek dalam program ini, dilakukan pula evaluasi dengan refleksi.
“Kami mengadakan pertemuan minimal satu tahun sekali untuk memantau ilmu pengetahuan yang didapatkan, melihat tindak lanjut dari program, aktivitas diseminasi kepada guru-guru lain, serta melihat dampak jangka panjang dari program ini,” tutur Santi. (esy/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad