Kemendikbudristek Menargetkan 200 Ribu Mahasiswa Mendapatkan Sertifikat AI Level Nasional dan Dunia

Senin, 03 Januari 2022 – 23:15 WIB
Peluncuran empat aplikasi dan satu fasilitas untuk mengakselerasikan kemajuan AI. Foto: Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Paristiyanti Nurwardani menyampaikan perlunya peningkatan kualitas talenta digital artificial intellegence (AI). 

Salah satu caranya ialah dengan menyiapkan pelatihan-pelatihan agar ribuan mahasiswa bertalenta mendapatkan sertifikat nasional. 

BACA JUGA: Kemendikbudristek Tetapkan 5 Lembaga Akreditasi Baru di Luar BAN-PT, Prosesnya Lebih Cepat

Menurutnya, pada 2035 nanti Indonesia memerlukan 90 juta talenta digital.

Pada 2021, Ditjen Diktiristek sudah menyiapkan lebih dari 62 ribu talenta digital.

BACA JUGA: Hadapi Bonus Demografi, Talenta Digital Harus Disiapkan

"Tahun ini kami berusaha menyiapkan pelatihan digital untuk meningkatkan talenta sebanyak 200 ribu mahasiswa dan bisa mendapatkan sertifikat nasional maupun internasional," terang Paris saat peluncuran empat aplikasi dan satu fasilitas baru secara hybrid, Senin (3/1).

Dia mengatakan jumlah tersebut akan dinaikkan tiga kali lipat pada 2023, yaitu sebanyak 600 ribu mahasiswa. 

BACA JUGA: Jokowi Sebut Indonesia Beruntung Memiliki Mas Nadiem

Sementara itu, kelima aplikasi dan fasilitas yang diluncurkan Ditjen Dikristek Kemendikbudristek pada hari ini ialah Sistem Informasi Kelembagaan (SIAGA), Satu Dikti, Single Sign-On (SSO), Neo Feeder, serta Dikti AI Centre. 

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Dikristek Kemendikbudristek Nizam menuturkan tujuan dari peluncuran lima aplikasi dan fasilitas tersebut untuk mengakselerasikan kemajuan AI sehingga bisa diikuti lembaga pendidikan tinggi di Indonesia. 

“Dikti AI Centre ini untuk mengakselerasikan kemajuan AI yang dibutuhkan mahasiswa dalam mendukung program MBKM dan turunannya," kata Nizam. 

Dia menambahkan Dikti AI Centre sudah berhasil bekerja sama dengan beberapa pihak untuk beragam manfaat bagi riset-riset di masyarakat dalam berbagai bidang. 

Beberapa kerja sama dengan industri tersebut menggunakan superkomputer yang bermanfaat bagi masyarakat, baik itu riset-riset dalam bidang kesehatan, kebijakan, smart city, smart farming dan sebagainya. 

"Sehingga bisa dimudahkan dengan adanya superkomputer serta kolaborasi antara Kemenristekdikti, perguruan tinggi serta industri,” pungkas Nizam. (esy/jpnn)


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler