Kemendikbudristek: Pendidikan Vokasi Nonformal Terbukti Meningkatkan Kompetensi SDM

Sabtu, 23 Desember 2023 – 17:41 WIB
Kemendikbudristek berhasil memperlihatkan pendidikan vokasi nonformal yang turut mendukung pembangunan ekonomi nasional. Foto: Dokumentasi Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)  sukses menggelar Malam Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal Berprestasi 2023. 

Hajatan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek ini berhasil memperlihatkan pendidikan vokasi nonformal yang turut mendukung pembangunan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Gelar Festival Dongdala Budaya Desa

Dalam salah satu rangkaian acara tersebut, yaitu Bincang Kursus sesi 1, Plt Direktur Kursus dan Pelatihan Wartanto menitikberatkan peran kursus dan pelatihan sebagai pendidikan vokasi nonformal yang menunjang keterampilan sumber daya manusia (SDM).

“Pendidikan vokasi nonformal di lembaga kursus dan pelatihan (LKP) berfokus kepada pengembangan SDM anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) sehingga membantu mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia melalui pelatihan di berbagai bidang,” ungkap Wartanto dalam sesi gelar wicara Bincang Kursus di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kemendikbudristek, Jumat (22/12) malam.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Rilis Fitur Baru untuk Kinerja ASN Guru & Kepsek, Berlaku Awal 2024

Lebih lanjut Wartanto menjelaskan melalui capaian program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) 2023, sudah lebih dari 16.300 lulusan yang terserap kerja ke industri.

Sementara itu, sudah ada 18.301 lulusan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2023 yang sudah merintis usaha.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Bagikan 500 Penghargaan di Malam Anugerah Diktiristek 2023

Dalam menunjang perkembangan pendidikan nonformal, Wartanto menyampaikan bahwa LKP harus berproses untuk beralih ke dunia digital dan teknologi. 

“LKP harus menyesuaikan dengan dunia digital dengan demikian tidak hanya mendidik, tetapi juga menyesuaikan kebutuhan pasar yang saat ini sedang gencar-gencarnya di bidang digital,” ujar Wartanto. 

Pesan Wartanto tersebut pun sudah ditangkap oleh International Hotel Management School (IHS), salah satu LKP sukses yang terletak di Karanganyar, Jawa Tengah.

IHS mengambil langkah progresif dan sudah meluluskan hampir 10 ribu alumni di bidang perhotelan dan pariwisata dalam 25 tahun terakhir. 

Atik Wijayanti selaku pendiri dan pemimpin IHS yang turut menjadi narasumber gelar wicara tersebut pun menyampaikan bahwa pendidikan vokasi nonformal di bidang hospitality turut memiliki peran dalam menghadirkan SDM di bidang tersebut.

“Kami mencoba untuk membangun institusi dengan menitikberatkan pada pengembangan keterampilan peserta didik sehingga mereka siap kerja dan mengurangi pengangguran di Indonesia. Bulan ini kami memfasilitasi lima orang ke Arizona dan tiga orang ke New York untuk berkarier di bidang kuliner,” ujar Atik.

Atik menjelaskan bahwa industri perhotelan masih menjadi industri besar yang membuka peluang kerja yang sangat luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

IHS sendiri sudah berkolaborasi dengan berbagai industri perhotelan dan kapal pesiar dunia untuk penyerapan lulusan dan juga pengembangan kurikulum. 

Dalam kesempatan sama, Dasep Suryanto selaku Ketua Komite Tetap Pendidikan Vokasi, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia turut mengapresiasi langkah strategis adanya Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Dia menyampaikan bahwa industri kini mendapatkan peran dalam mendukung pembangunan nasional melalui pendidikan vokasi. 

Selain itu, ia pun memberikan pembekalan kepada LKP dalam menghadirkan lulusan yang kompeten dan siap kerja. 

Dasep menuturkan pendidikan vokasi nonformal pun sudah ada dukungan dari pemerintah dan sudah didampingi dengan industri. 

"Pekerjaan rumah untuk lembaga ialah bagaimana terus menanamkan karakter kepada siswa, tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan hidup,”ujarnya.

Lebih lanjut, Dasep menyampaikan bahwa karakter dan sikap lulusan yang pantang menyerah menjadi poin penting yang dinilai oleh industri terhadap lulusan pendidikan vokasi nonformal.

Salah satu faktor dalam mengurangi pengangguran selain bekerja adalah berwirausaha.

Alumni LKP yang telah sukses mengembangkan usaha yaitu Maulana Yusuf Al Muzaki dan Sefira Nadira Azzahra turut menjadi narasumber dalam acara Bincang Kursus sesi 2 dengan tema “#BaiknyaKursus di Mata Alumni Kursus”.

Maulana merupakan alumnus LKP Andini, Jombang, Jawa Timur yang sudah menjadi makeup artist (MUA) ternama dan memiliki ratusan ribu pengikut di media sosial.

Sementara itu, Nadira merupakan alumnus LKP Lembaga Pendidikan Komputer dan Manajemen Aktual (LPKMA) yang sudah sukses membuka dua gerai jajanan street food di Sumedang, Jawa Barat.

Keduanya merupakan alumni program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Dalam gelar wicara tersebut, mereka membagikan pengalaman menyenangkannya selama mengikuti kursus.

“Saya rasa kursus tata rias pengantin memberikan pengalaman yang luar biasa sehingga saya bisa membuka galeri makeup sendiri. Mimpi yang dulu cuma jadi angan, tetapi kini jadi kenyataan,” tutur Maulana.

Senada dengan Maulana, Nadira yang mengikuti kursus tata boga pun mengungkapkan rasa syukurnya karena berkat kursus, ia pun bisa meningkatkan keterampilan di bidang yang ia tekuni sekaligus menjadi wirausaha.

Sementara itu, Esther Lubis selaku Kreator Konten pada sesi gelar wicara tersebut, turut memberikan pesan kepada sobat kursus dalam mengembangkan minat dan bakat. 

“Di era sekarang, personal branding sangat penting terutama dalam mengembangkan usaha. Sobat kursus juga perlu memahami dunia konten digital,” pungkas Esther, yang juga CEO & Founder of Produktifkuy dan YSEALI AFP Fall 2022. (esy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler