jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjalin kerja sama dengan PT Industri Kereta Api (PT INKA) untuk mengembangkan riset dan inovasi kendaraan listrik di lingkungan pendidikan tinggi.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam dan Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro, Selasa (1/3).
BACA JUGA: Jokowi Targetkan 3 Tahun Lagi Kendaraan Listrik Banyak Bermunculan di Indonesia
Nizam menjelaskan kerja sama itu merupakan upaya Kemendikbudristek menggandeng mitra industri agar berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam membangun riset dan pengembangan, khususnya di bidang kendaraan listrik.
Langkah itu dilakukan karena investasi untuk riset dan pengembangan sangatlah mahal. Sementara, terdapat 300 ribu dosen harus melakukan penelitian.
BACA JUGA: AKBP Triyadi Ungkap Sosok RR, Pemilik Rumah yang Digerebek Prajurit TNI AL, Ternyata
Untuk itu, kerja sama tersebut diharapkan dimanfaatkan bersama-sama untuk riset dan pengembangan.
Menurut Nizam, melalui kolaborasi itu pemerintah tidak hanya menyediakan fasilitas di perguruan tinggi untuk dimanfaatkan mitra industri, tetapi juga menyiapkan pendanaan pendamping (matching fund).
BACA JUGA: SK PPPK & CPNS Akhirnya Resmi di Tangan, Berapa Besaran Gajinya?
"Ini untuk mengakselerasi riset dan pengembangan di perguruan tinggi yang dimanfaatkan industri," kata Nizam.
Dia juga menilai kolaborasi itu merupakan implementasi ideal dari tridarma perguruan tinggi, karena banyak dosen yang mengambil sabbatical leave di industri kendaraan listrik.
Dengan demikian, para dosen yang terlibat dalam pengembangan bus listrik merah putih untuk G20, secara penuh waktu berada di PT INKA.
"Mereka tetap dihargai seperti di kampus, karena menerapkan tridarma perguruan tinggi dengan mengajar mahasiswa yang mengikuti program magang bersertifikat di PT INKA, melakukan riset dan pengembangan sekaligus program pengabdian masyarakat," terangnya.
Nizam mengatakan kolaborasi dengan PT INKA juga bisa menjadi tempat belajar bagi 100 mahasiswa yang mengikuti program magang bersertifikat.
Nantinya, mereka menjadi calon insinyur yang merupakan core engineer untuk membangun industri kendaraan listrik di Indonesia.
Pada kesempatan sama, Dirut PT INKA Budi Noviantoro mengatakan kerja sama ini sebagai upaya mengembangkan riset dan inovasi kendaraan listrik.
Sebagai bentuk dari program Kampus Merdeka, PT INKA memberikan dukungan penuh, mengingat kegiatan itu bisa meningkatkan sinergi pendidikan tinggi terhadap dunia industri.
“Kami mempunyai program Kereta Cepat Merah Putih yang akan melibatkan semua perguruan tinggi di Jawa,” ujar Budi. (esy/fat/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad