jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek berupaya menyederhanakan kurikulum sebagai salah satu ikhtiar untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran (learning loss) dari peserta didik.
Kurikulum Prototipe dirancang untuk pemulihan pembelajaran dan mulai diterapkan pada 2021 di satuan pendidikan yang merupakan Sekolah Penggerak serta SMK Pusat Keunggulan.
BACA JUGA: 2024, Kemendikbudristek akan Tetapkan Kurikulum Nasional yang Resmi
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukan Kemendikbudristek Supriyatno mengatakan Kurikulum Prototipe telah diterapkan pada 2.500 satuan pendidikan dalam program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan pada 2021.
"Satuan pendidikan bisa memilih secara mandiri untuk melaksanakan Kurikulum Prototipe pada 2022, sehingga tidak ada seleksi atau keharusan,” kata Supriyatno, Kamis (20/1).
BACA JUGA: Nadiem Makarim: Tidak Ada Lagi Cerita Soal Guru Didikte Kurikulum
Supriyatno menuturkan, pada 2021 terdapat dua daerah di Provinsi Bengkulu yang sudah memiliki Sekolah Penggerak dan menerapkan Kurikulum Prototipe, yaitu Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Bengkulu Selatan.
Tahun ini akan ditambah tiga kabupaten. Kemudian diharapkan di tahun 2023 semua wilayah di Provinsi Bengkulu bisa menerapkan Kurikulum Prototipe.
BACA JUGA: Permintaan Mas Nadiem Soal Kurikulum Prototipe, Guru dan Siswa Perlu Tahu
Sementara, Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Bengkulu Selatan, Herdi Agustiar menjelaskan praktik baik yang telah dilakukan dalam hal pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
Salah satu bentuk kegiatan dalam pembelajaran berbasis proyek di SMAN 3 Bengkulu Selatan adalah Suara Demokrasi yang berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkulu Selatan.
Herdi berharap, semua pihak terkait, baik pemerintah pusat, daerah maupun masyarakat bisa mempererat sinergi dan kerja sama dalam implementasi Kurikulum Prototipe.
"Tidak hanya oleh pemerintah pusat, Pemda juga sebaiknya memberikan pendampingan kepada sekolah-sekolah di Bengkulu terkait implementasi Kurikulum Prototipe," ucapnya.
Dia mengimbau masyarakat tidak apatis terhadap Kurikulum Prototipe ini. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad