"Kita akan membangun perpustakaan-perpustakaan, library-library corner, baik di pusat-pusat keramaian misalkan di mal-mal, termasuk juga di taman bacaan-taman bacaan atau pusat bacaan masyarakat di beberapa daerahItu yang kita perkuat, sehingga anak-anak kita bisa membaca secara langsung dan gratis," ungkap Mendiknas melalui rilisnya kepada JPNN, Selasa (23/2).
Menurut Mendiknas, pengembangan keterjangkauan pendidikan tentunya terkait dengan biaya pendidikan, mulai dari biaya langsung seperti Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), sampai dengan uang saku
BACA JUGA: Cegah Plagiat, Pengawasan Diperketat
Oleh karena itu katanya, mengembangkan buku yang murah adalah bagian dari membangun keterjangkauanLebih lanjut, Direktur Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (Dir Dikmas Ditjen PNFI) Kemendiknas, Ella Yulaelawati mengatakan, pusat perbelanjaan atau mal juga akan dapat menjadi pusat kebudayaan
BACA JUGA: Mei 2010, Pendaftaran SNMPTN Online Dibuka
"Jadi dengan TBM multifungsi, dalam artian dia bisa belajar sepanjang hayatLebih jauh, pemilihan buku-buku koleksi TBM itu nantinya akan disesuaikan dengan gaya hidup para pengunjung mal
BACA JUGA: Try Out Bisa Tingkatkan Kemampuan Siswa
Buku-bukunya bersifat lebih instan, menarik, serta berisi rujukan-rujukan informasi untuk pembelajaran sepanjang hayat.Sekadar diketahui, rintisan TBM ini rencananya akan dimulai di lima pengelola pusat perbelanjaan di JakartaSelain itu, dikatakan Ella pula, akan dirintis juga di Serang, Banten dan Makassar, serta Sulawesi Selatan"Kita akan ada MoU dengan pengelola pusat perbelanjaan dan sedang akan dirintis," imbuhnya.
Kemendiknas sendiri berencana akan memfasilitasi dalam bentuk dana stimulan dan bekerjasama dengan sponsorElla menyebutkan, untuk rintisan TBM disediakan dana hibah Rp 70 juta, sedangkan jika dilengkapi dengan pembelajaran komunitas dan aktivitas-aktivitas lain, bakal disediakan dana Rp 200 juta(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran UN Masih di Kemenkeu
Redaktur : Tim Redaksi