JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terkesan lembekSetidaknya tampak dari tidak adanya sanksi apapun kepada daerah yang belum memberikan nilai ujian sekolah (NUS) ke pemerintah pusat
BACA JUGA: Rachmawati Pilih Rizal Ramli
Bahkan, kementerian memperpanjang batas waktu (deadline) pengumpulan hingga Rabu malam (13/4).Kepala Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Mansyur Ramli mengatakan, hingga Rabu pukul 18.00 WIB baru 30 provinsi yang sudah menyerahkan dan melengkapi seluruh data NUS
BACA JUGA: Investasikan Rp 120 Miliar untuk Relokasi Universitas Bakrie
Tapi, Mansyur kembali enggan merinci nama provinsi dan kekurangan data tersebut.’’Kami perpanjang sampai hari ini (kemarin, Red)
BACA JUGA: UGM dan ITB Juara Kontes Robot di AS
Sudah ada 30 provinsi yang penuhMungkin sore ini sudah lengkap semuaSaya belum memeriksa data terakhir ke Pusat Penelitian Pendidikan (Puspendik) Balitbang,’’ kata Mansyur kepada INDOPOS (JPNN Group) di Jakarta, Rabu (13/4).Dikatakan Mansyur, umumnya data yang belum lengkap mengenai nilai akhirSebab, sekolah harus mengombinasikan antara nilai ujian sekolah dengan nilai raporKemudian, nilai-nilai tersebut diserahkan ke dinas pendidikan kabupaten atau kota untuk dikumpulkanSelanjutnya, dari kabupaten atau kota diserahkan ke dinas pendidikan provinsiBaru dari provinsi diserahkan ke pusat’’Kita hunting terus penyebab keterlambatanPenyebabnya bisa bermacam-macamLetak keterlambatan juga beragamBisa di kabupaten bisa juga di provinsi,’’ beber Mansyur.
Menurut Mansyur, berdasarkan Prosedur Operasi Standar Badan Standar Nasional Pendidikan (POS BSNP), seharusnya batas akhir pengiriman pada 11 April laluSeluruh daerah diminta segera mengirimkan nilai ujian sekolahnya sebelum Senin pekan depanPihaknya pun atas nama mendiknas telah menyurati gubernur dan bupati untuk segera mengirim nilai sekolah paling lambat Selasa’’Hal ini sangat mendesak karena nilai sekolah akan digabung dengan nilai ujian nasional (unas) sebagai nilai akhir untuk menentukan kelulusan,’’ katanya.
Anggota BSNP Mungin Eddy Wibowo mengatakan, unas 2011 diikuti 10.409.562 siswa dengan jumlah sekolah 234.342 unit dan jumlah pengawas sebanyak 1.040.956 orangOrang tua harus memotivasi anaknya untuk belajar dengan tekun menjelang unasOrang tua juga perlu mengingatkan anaknya untuk tidak mencari bocoran jawabanSebab, hal tersebut hanya menghabiskan energi saja.
’’Saya memberikan 10 jurus bagi orang tua untuk membantu anaknya menjalankan unasPertama, anak harus menguasai materi pelajaranKedua, meningkatkan percaya diri anak dengan cara menghilangkan rasa cemasKetiga, berikan anak suasana agar dapat meningkatkan konsetrasi belajarKeempat, anak harus dikembangkan disiplin diri dalam belajar,’’ katanya.
Selanjutnya, kata Mungin, anak harus hidup teratur agar berhasil dalam menghadapi unasKeenam, waktu belajar harus dikelola secara efektif dan efisienKetujuh, meningkatkan produktivitas dan tekun belajarKedelapan, motivasi diri untuk berhasilTerakhir, bersikap positif(cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Unas, Nuh Bolehkan Sekolah Istighosah
Redaktur : Tim Redaksi