jpnn.com, JAKARTA - Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono menyebut jajaran Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto itu tengah berupaya menghidupkan kembali aksi Bela Negara.
Namun, kata dia, konsep Bela Negara itu akan disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kondisi milenial.
BACA JUGA: Mahasiswa di Papua Barat Ikut Pelatihan Bela Negara, Keren Bro!
"Bela Negara ke depan bagaimana? Bela Negara yang sangat disukai milenial," kata Sakti ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
Menurut Sakti, Kemenhan tengah memikirkan formula yang tepat terkait konsep Bela Negara. Tujuannya agar Bela Negara bisa diterima milenal dan mereka bisa bangga menjadi orang Indonesia.
BACA JUGA: Ryamizard Ryacudu, Bapak Bela Negara Indonesia
"Nah, itu seperti apa? Itu yang harus dicari. Tim saya masih melakukan kajian soal itu," lanjut dia.
Selain soal konsep, Sakti menyoroti perihal anggaran yang tersedia untuk menghidupkan kembali Bela Negara. Dalam catatannya, anggaran untuk menghidupkan Bela Negara masih terbilang kecil.
"Saya bilang anggarannya kekecilan, anggarannya harus dibesarkan," tutur dia.
Sebagaimana diketahui wacana konsep baru Bela Negara mencuat setelah muncul pernyataan kontroversial penyanyi Agnez Mo saat diwawancarai di New York baru-baru ini. Dalam wawancara itu, Agnez Mo mengaku bukan berdarah Indonesia.
Setelah ucapan Agnez itu, Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak langsung menyarankan perlunya bela negara di kalangan seniman dan anak muda.
Dahnil menuturkan, Kemenhan memiliki rencana mengajak pegiat seni hingga influencer untuk menggelorakan konten bernuansa nasionalisme.
Hanya, kata dia, upaya mengajak itu tidak reaktif setelah muncul pernyataan Agnes.
"Kemenhan memang berencana mengajak sahabat-sahabat para pengiat seni, artis, influencer, youtuber untuk menyemarakkan konten-konten bela negara dan nasionalisme dalam karya-karya mereka," ucap dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan