jpnn.com - JAKARTA - Direktur Jenderal Perkeretaapian pada Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko mengatakan ada sekitar 163 masinis yang belum mengantongi sertifikat lulus mengemudikan komuter Jabodetabek.
“Di tengah meningkatnya kebutuhan angkutan massal komuter Jabodetabek, membawa konsekuensi kurangnya masinis komuter. Di sisi lain ada sekitar 163 masinis yang belum mengantongi sertifikat,” kata Hermanto Dwi Atmoko, saat konferensi pers bersama Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba, di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9).
BACA JUGA: Rupiah Loyo, Begini Cara Kemenhub Hidupkan Industri Penerbangan
Satu diantaranya, lanjut Hermanto adalah masinis yang menjalankan komuter yang tabrakan di Stasiun Juanda itu.
“Dia memang belum bersertifikat, namun dalam proses untuk meraih sertifikasi masinis," tegasnya.
BACA JUGA: Rupiah Melemah, Kemenhub Berharap Tidak Ada PHK
Di tempat yang sama, Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba minta kasus benturan kereta komuter yang dioperasikan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) di kawasan Stasiun Juanda Jakarta harus diusut tuntas.
“Caranya, lakukan audit forensik dan semua pihak terkait harus transparan agar kejadian serupa tidak terulang menuju zero accident," kata Parlindungan Purba.
BACA JUGA: Pemerintah dan BI Harus Kerja Ekstra agar APBN Terjaga
Selain itu, senator dari Sumatera Utara mendesak PT KAI segera menyelesaikan masalah perlintangan sebidang demi meminimalisir terjadinya kecelakaan kereta.
“Perlintasan sebidang ini banyak sekali, jadi harus dipasangi rambu-rambu pengaman di seluruh Indonesia,” ujar.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BAHAYA: 72 Ribu Pekerja Korban PHK
Redaktur : Tim Redaksi