jpnn.com, LEMBANG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menambah jumlah penerbangan di Jawa bagian Selatan, yang selama ini masih minim jika dibandingkan dengan bagian Utara.
"Secara umum memang kalau kita bicara penerbangan jalur utara padat, sedangkan Jawa bagian Selatan longgar karena sebelumnya memang untuk zona militer sehingga terbatas dan sekarang sudah padat," ujar Kepala Balitbang Kemenhub Sugiharjo dalam diskusi Lokakarya 2018 di Imah Seniman, Lembang, Jawa Barat, Sabtu (3/11).
BACA JUGA: Uji Terbang Pesawat Lion Air Boeing 737-800 Berjalan Mulus
Menurut Sugiharjo, Menhub Budi Karya Sumadi telah melakukan pembicaraan dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto terkait izin lalu lintas penerbangan di Jawa bagian Selatan.
Sebagai langkah untuk merealisasikan hal tersebut, beberapa bandara dibangun di kota-kota yang ada di sepanjang Jawa bagian Selatan.
BACA JUGA: Kemenhub Intensifkan Pemeriksaan Pesawat
"Selatan saat ini masih lengang sekali. Beberapa kota sudah dan tengah dikembangkan bandara seperti di Tasikmalaya, Yogyakarta, Solo, Madiun, Malang, Jember, dan Banyuwangi," ujar Sugiharjo.
Di tempat yang sama, Kepala Sub Divisi Pengendalian Operasi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan Airnav Indonesia Ida Yuniarti mengatakan, selain karena permasalahan militer, jalur Jawa bagian Selatan masih belum banyak digunakan lantaran tidak efisien waktu.
BACA JUGA: Kemenhub Masih Tunggu Hasil KNKT
Karena itu jalur penerbangan Jawa bagian Utara masih sangat diminati. Pasalnya, jalur tersebut memiliki waktu tempuh lebih cepat, hemat bahan bakar, dan berimbas pada lebih kompetitifnya tarif yang ditawarkan oleh maskapai.
"Karena memang mungkin dirasa lebih jauh jaraknya. Kalaupun ada perbedaan tidak signifikan. Akhirnya masih lewat jalur utara," tandas Ida.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Dinilai Sudah Tepat Tangani Insiden Lion Air JT 610
Redaktur & Reporter : Yessy