Saat dihubungi JPNN, Rabu (16/2) Kapuspom Publik Kementrian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, langkah Kemenhub menghentikan sementara operasi Lion Air jenis 737-900ER di Bandara SSK II Pekanbaru, merupakan bagian dari penyelidikan dan untuk menghindari kasus serupa kembali terjadi
BACA JUGA: Lion akan Tambah Jadwal Penerbangan ke Pekanbaru
‘’Sementara kita hentikan dulu operasional Lion Air jenis 737-900 ER di Pekanbaru untuk mengetahui, mengapa bisa terjadi dua kali insiden kemarinKemenhub juga menghentikan seluruh pesawat berjenis Boeing 737-900 ER dari seluruh maskapai penerbangan yang menuju dan dari Bandara SSK II Pekanbaru
BACA JUGA: Kemenhub Stop Penerbangan Lion Air ke Pekanbaru
Karena dua kali insiden Lion Air di bandara ini, terjadi pada jenis pesawat yang sama.‘’Mulai hari ini juga, seluruh pesawat dari jenis Boeing 737-900 ER menuju bandara Pekanbaru sementara tidak dioperasikan dulu hingga penyelidikan selesai
Khusus untuk maskapai Lion Air, saat ini Bambang mengatakan tim investigasi dari Kemenhub sudah berada di lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan
BACA JUGA: IHSG Bakal Percaya Diri untuk Menguat
Yang pasti katanya, penyebab insiden terjadi bukanlah faktor lintasan bandaraBandara SSK II Pekanbaru memang memiliki lintasan yang dikenal pendek yakni hanya sekitar 2.240 meter dengan lebar sekitar 35 meter .‘’Tapi panjang lintasan ini tidak ada masalahSemua pilot sudah tahu kondisinyaApalagi bandara Pekanbaru masih memadai untuk Boeing 737-900 ER yang bisa mendarat minimal di lintasan 1.300 meter Kalau tidak mencukupi, tidak mungkin kami berikan izinKalaupun bermasalah dilintasan, mengapa maskapai lainnya tidak ada masalah? Makanya perlu kami lakukan penyelidikan dulu,’’ tegas Bambang.
Berhentinya operasional Lion Air dan pesawat berjenis Boeing 737-900 ER, diyakini Bambang tidak akan mengganggu aktifitas penumpang dari dan menuju Ibukota Provinsi Riau tersebutKarena maskapai lainnya dengan pesawat jenis berbeda, masih tetap beroperasi seperti biasa.
Dibandara SSK II yang juga berfungsi sebagai Lanud TNI AU Pekanbaru ini, aktifitas penerbangan terbilang sangat padatDari data Badan Pusat Statistik (BPS), bandara SSK II Pekanbaru menjadi pintu gerbang kedua terpadat di wilayah Sumatera setelah bandara Polonia MedanSekitar 15,2 ribu wisatawan mancanegara tercatat masuk melalui bandara ini sepanjang tahun 2010 laluSedangkan fluktuasi penumpang setiap tahun meningkat mencapai 2,3 juta dengan sekitar 56 lebih penerbangan setiap hari.
Berdasarkan data dari Kemenhub, bandara SSK II Pekanbaru saat ini melayani 11 perusahaan penerbangan dalam dan luar negeriPenerbangan domestik terdiri dari Garuda Indonesia, Lion Air, Batavia Airlines, Sriwijaya Air, Riau Air, Wings Air, Pelita Air, Transwisata, dan Aero TranswisataSementara maskapai luar negeri yang memanfaatkan bandara ini adalah Air Asia dan FireflyTerakhir, maskapai Riau Air yang sahamnya mayoritas milik Pemprov Riau juga melayani rute internasional Pekanbaru-Malaka.
‘’Maskapai lainnya masih bisa beroperasiKita akan fokus pada pemeriksaan maskapai Lion Air dengan jenis Boeing 737-900 ER sajaPenyelidikan sedang kita lakukan saat ini,’’ kata Bambang yang tidak mengatakan batas waktu penyelidikan.
Sebagaimana diketahui, pesawat Lion Air jenis Boeing 737-900 ER mengalami dua kali insiden dalam kurun waktu berdekatanSenin (14/2) malam sekitar pukul 09.10 WIB, insiden pertama menimpa pesawat dengan nomor penerbangan JT 392 tujuan Jakarta-PekanbaruBerselang sehari kemudian, Selasa (15/2) sekitar pukul 17.00 WIB pesawat dengan nomor penerbangan JT 0295 tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta juga mengalami insiden serupa yakni tergelincir dari runway saat mendaratTidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dari kedua insiden ini.(afz/kyd/yudjpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angkasa Pura Diminta Tak Hambat Lion Air
Redaktur : Tim Redaksi