Kemenhub Protes Bupati Ngada Menutup Bandara

Minggu, 22 Desember 2013 – 06:56 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Aksi Bupati Ngada, Marianus Sae yang mencoba menutup Bandara Turelelo Soa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya gara-gara tidak kebagian tiket maskapai Merpati ke Kupang, diprotes oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Gara-gara aksi kekanak-kanakan sang bupati, pesawat Merpati yang seharusnya mendarat di Bandara Turelelo Soa kemarin (21/12), terpaksa balik ke Bandara El Tari, Kupang.
    
Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Bambang S. Ervan yang mewakili Menteri Perhubungan (Menhub) E. E. Mangindaan menyatakan protes terhadap aksi Bupati Marianus Sae tersebut.

BACA JUGA: Harus Tegas Tegakkan Syariat Islam

"Kalau itu benar, kami sungguh menyesalkan. Bandara itu kan untuk pelayanan publik bukan untuk kepentingan satu orang," protes Bambang saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
    
Bambang mengatakan bahwa saat informasi tentang peristiwa tersebut terdengar, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pengelola Bandara Turelelo Soa, termasuk adanya penerbangan lain yang tertunda atau terlambat dari atau menuju Bandara Turelelo Soa.
      
Dia juga mengatakan bahwa Kemenhub belum menerima informasi adanya perintah dari bupati Ngada untuk melakukan penutupan di bandaranya sendiri gara-gara hal sepele tersebut. "Kami masih menunggu laporan lengkapnya dari pihak bandara," kata Bambang.
    
Namun berdasarkan informasi sementara yang dia terima, bahwa menjelang pendaratan pesawat Merpati dari Bandara El Tari, Kupang ke Bandara Turelelo Soa kemarin sekitar pukul 13.00 WITA, sekelompok orang yang diduga suruhan bupati Ngada bergerak ke landasan bandara. Melihat adanya aktivitas sekelompok orang di landasan tersebut, pilot Merpati kembali menaikkan ketinggian pesawat untuk kembali ke Bandara El Tari.
    
"Mereka adalah orang-orang yang protes gara-gara bupatinya tidak dapat tiket," ungkap Bambang.
    
Bambang menambahkan bahwa pihaknya menyerahkan urusan penyelidikan terkait peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian. "Kemenhub percayakan ke kepolisian untuk penyelidikannya karena kami tidak bisa melakukan penyelidikan. Tapi kami sesalkan jika peristiwa itu terjadi," imbuhnya. (dod)

BACA JUGA: Krisis Tenaga Medis, Bupati Minta Bantuan Datangkan Dokter

BACA JUGA: Ancam Tembak di Tempat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemudik Natal Mulai Membludak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler