Kemenkes Bersama Pemda Gelar Kegiatan Rembuk Desa Siaga Tuberkulosis

Sabtu, 22 Agustus 2020 – 06:01 WIB
Achmad Yurianto. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemda Kabupaten Garut Jabar bersama Kementerian Kesehatan melakukan kegiatan Rembuk Desa Siaga Tuberkulosis.

Ini dilakukan untuk menindaklanjuti ratas Eliminasi Kabinet TBC pada 20 Juli 2020 lalu dan Pencanangan Gerakan Bersama menuju eliminasi TBC 2030 pada 29 Januari 2020 lalu oleh Presiden Jokowi.

BACA JUGA: TBC Masih Jadi Momok, Pak Jokowi Pengin Kementerian PUPR Ikut Turun Tangan

Rembuk Desa ini dipimpin oleh Menkes yang diwakili oleh Dirjen P2P - dr. Achmad Yurianto dan Bupati Garut - H. Rudy Gunawan.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Ruang Rapat BAPPEDA Kab Garut, dihadiri oleh 70 orang undangan yang berasal dari Muspida, Jajaran Pemkab Garut, dan Komunitas Peduli Tuberkulosis di Garut.

BACA JUGA: Semoga Paling Lambat 10 Tahun Lagi TBC Lenyap dari Indonesia

Kementerian Kesehatan hadir dengan formasi lengkap, Dirjen P2P didampingi oleh Staf Khusus Menkes, Direktur P2PML, Jajaran Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung, Tenaga Ahli Pusat Krisis Kesehatan dan Kasubdit Tuberkulosis Kemenkes.

Kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui online di kanal Youtube BBKPM Bandung dan zoom meeting disaksikan oleh Kepala Puskesmas, pimpinan fasyankes, para Wasor di seluruh Indonesia dan undangan lain yang terbatas hadir secara offline.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ruhut Rajin Sindir KAMI, Fadli Zon Kecam Tukang Bajak, Coba Baca Tulisan Mahfud MD

Pada pidato sambutannya, Bupati Garut menyampaikan wilayah yang berpenduduk 2,7 juta jiwa itu sadar tuberkulosis masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan selain stunting dan AKI serta AKB.

"Penanganan TBC tidak bisa hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja," ujar bupati.

Bupati Rudy menaruh perhatian dalam penyediaan Kawasan Sehat dan Peduli TBC yang diwujudkan dalam bentuk desa percontohan desa Siaga Tuberkulosis di Desa Sukamentri.

Pendekatan yang diambil dalam Desa Siaga di Garut dilakukan melalui penataan kawasan kumuh, penyediaan rumah sehat dan rumah singgah bagi pasien TBC serta bantuan sosial kepada para pasien TBC yang sedang dalam proses pengobatan yang didukung oleh Ormas dan Filantropis.

Aisyiyah berperan besar dalam penggerakan kader pendampingan dan penggalangan dukungan sosial bagi pasien TBC, sementara Yahintara berperan dalam mengkaji masalah dan potensi penataan kawasan kumuh, menyampaikan edukasi, dan menyusun dokumen rencana teknis terkait realisasi konsep renovasi rumah sehat layak huni Penderita TBC.

Sementara itu, Dirjen P2P Achmad Yurianto menekankan pentingnya masyarakat menjadi Subyek dalam upaya pembangunan kesehatan sehingga mereka melakukan pola hidup sehat sebagai bentuk upaya pemenuhan kebutuhan mereka agar bisa hidup produktif dan bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

Hal ini selaras dengan tema kampanye Elimiasi TBC yaitu “Sudah Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai dari Saya”.

"Upaya ini semakin penting di masa Pandemi Covid-19 yang menekankan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat agar bisa selamat dari Covid-19," kata Yuri.

Rembuk Desa Siaga Tuberkulosis

Mantan jubir gugus penanganan covid-19 ini menambahkan, Presiden Jokowi sudah memberikan komitmen tertingginya dengan memberikan 3 arahan penting pada saat ratas 20 Juli 2020 yang lalu.

Yaitu pemberdayaan masyarakat untuk penemuan kasus dan keberhasilan pengobatan, penyediaan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan, dan menerapkan pola hidup dengan Adaptasi Kebiasaan Baru.

Pada kesempatan Rembuk Desa ini disampaikan pula paparan dari dr. Maskut Farid. M. Kes - Kadinkes Garut tentang situasi dan perkembangan eliminasi TBC di Garut.

Kemudian drg. Maya Marinda Montain. M.Kes - Kepala BBKPM Bandung tentang konsep kegiatan Desa Siaga Tuberkulosis sebagai bagian dari program paru komunitas di Kabupaten Garut dan Ruli Oktavian, ST. IAI.

Ada juga pemaparan dari Ketua Yahintara (Yayasan Arsitek Hijau Nusantara) tentang kontribusinya untuk mengatasi masalah lingkungan sebagai langkah preventif dalam eliminasi TBC.

Yaitu melalui penataan kawasan kumuh, memberikan edukasi pentingnya rumah tinggal yang sehat, bantuan teknis terkait hunian yang sehat bagi pasien TBC, mengembangkan potensi ekonomi masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan, dan saat ini Yahintara telah bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman Pemkab Garut melalui program Nata Lembur.

Acara ditutup dengan sambutan Bupati Garut yang menekankan sekali lagi tentang komitmen penuh pemda dengan mengajak semua Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Forkopimda Kabupaten Garut untuk menjadikan kesehatan sebagai arus utama dalam pembuatan kebijakan.

Termasuk mendengarkan apa yang telah dilakukan masyarakat agar bisa membuat program yang sinergi dan produktif, secara bersama melakukan Eliminasi TBC melalui upaya lintas sektor dan kerja sama dengan swasta, membangun masyarakat Garut yang tangguh dan berdaya untuk mencapai visi kabupaten Garut.

Dalam kesempatan ini Klinik Yasyfa’ dan Bank BTN Garut memberikan bantuan Dana Pendidikan dan bingkisian sarana pendidikan bagi putra dan putri Pak Nurdin, salah satu penyintas TBC Resisten Obat yang telah sembuh dan produktif melalui bantuan rumah sehat yang disalurkan melalui Yahintara.

Kegiatan ini dilanjutkan keesokan harinya pada 19 Agustus 2020 untuk meninjau pelaksanaan Desa Siaga TBC di Kelurahan Sukamentri di mana telah dibangun Rumah Singgah TBC yang dibangun oleh Yahintara di atas tanah wakaf seluas 42 m2 dari Aisyiyah dan Muhammadiyah.

Bangunan 2 lantai seluas 51,84 m2 yang dibangun dengan biaya Rp. 98,6 juta ini peletakan batu pertamanya dilakukan pada 23 November 2019 dan diresmikan tanggal 29 Februari 2020 oleh Bupati Garut, yang bertepatan dengan kegiatan penandatangan

Kesepakatan Bersama antara Bupati Garut dan Kepala BBKPM Bandung serta Perjanjian Kerjasama antara BBKPM Bandung- Dinkes Garut- Yahintara – Pimpinan Daerah Aisyiyah – Assosiasi klinik Garut tentang Program Kesehatan Paru terintegrasi.

Bangunan rumah singgah ini dibangun secara gotong royong antara Aisyiyah, Yahintara, dan didukung oleh Pemkab Garut dengan semangat #udunansauyunan. (flo/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler