Kemenkes Diminta Tertibkan Penetapan Dokter

DPR: Ada Calon Dokter Diminta Bayar Kartu Kredit Senior

Senin, 26 November 2012 – 15:36 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan diminta menertibkan penetapan dokter PTT maupun spesialis. Pasalnya, untuk menjadi dokter PTT atau spesialis, seorang calon dokter (koas) harus menjadi "pembantu" seniornya.

"Ini fakta di lapangan, koas maupun calon dokter spesialis harus melayani seniornya. Kalau tidak, yang bersangkutan akan dipersulit mendapatkan gelar dokter maupun spesialisnya," ungkap anggota Komisi IX DPR RI, Verna Ingkiriwang dalam rapat kerja dengan Menkes, Senin (26/11).

Dia menambahkan, dirinya menerima banyak curhat dari calon dokter umum maupun spesialis soal sistem penetapan dokter. "Mereka harus mengantar-jemput anak atau istri dari konsulingnya (senior). Malah ada yang diminta membayar kartu kreditnya," ujarnya.

Curhat para calon dokter umum maupun spesialis ini, lanjut Verna bukan sekadar cerita. "Saya dulu juga begitu. Saya disuruh ke sana-kemari untuk melayani kebutuhan senior. Padahal itu tidak ada dalam kurikulum Fakultas Kedokteran. Masih banyak lagi fakta lain yang bisa ditemukan bila Kemenkes memberikan selebaran kepada para dokter untuk dimintai keterangannya," bebernya.

Atas kesalahan sistem dalam mendapatkan gelar dokter inilah menurut politisi Demokrat ini harus diubah. Dia juga meminta Kemenkes harus bekerja sama dengan Kemdikbud untuk menertibkan praktik-praktik "pemerasan" seperti itu.

"Dokter jangan lagi diperas tenaga maupun uangnya, agar pengabdian kepada masyarakat tetap terpatri," pungkasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Manipulasi Agar Century Penuhi Syarat FPJP

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler