JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang menyiapkan misi pelayanan kesehatan mudik Lebaran 2014. Wamenkes Ali Ghufron Mukti mengatakan, jumlah pemudik tahun ini naik sedikit dibandingkan tahun lalu yang tercatata mencapai 18 juta jiwa.
Ali Ghufron mengatakan, Kemenkes menghimbau supaya pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tidak menggunakan motor. Sebab banyak catatan bahwa kajadian kecelakan selama mudik melibatkan pemudik bermotor.
"Paling aman memanfaatkan mudik bareng yang diselenggaraan instansi pemerintah maupun pihak swasta," katanya kemarin.
Sebelum mudik ke kampung halaman, Ali Ghufron berharap masyarakat mengontrol kesehatan dengan baik. Dia mengatakan bahwa unit-unit pelayanan medis seperti rumah sakit dan puskesmas siap menerima layanan pengecekan kesehatan jelang mudik.
Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan, sebelum mudik masyarakat juga diminta untuk beristirahat yang cukup. Kemudian Ali Ghufron mengatakan rata-rata tingkat kelelahan selama mengendarai kendaraan saat mudik lumayan tinggi.
"Bekendaranya cukup lima jam saja, kemudian istirahat yang cukup, lalu dilanjutkan kembali," papar dia. Ali Ghufron mengatakan, Kemenkes akan segera melansir peta unit layanan kesehatan di jalur-jalur mudik. Sehingga jika ada keadaan darurat, pemudik mudah mengaksesnya.
Ali Ghufron menjelaskan setiap tahun terjadi kenaikan jumlah pemudik. Dia mengatakan pada 2011 jumlah pemudik 15.121.854 orang dengan berbagai jenis moda transportasi. Kemudian pada 2012 tercatat ada 17.326.060 pemudik dan pada 2013 lalu tercatata ada 18 juta pemudik.
BACA JUGA: Ini Alasan Abraham Samad tak Tertarik jadi Jaksa Agung
"Tahun ini Kemenkes belum mengeluarkan data resmi jumlah pemudik, mungkin naik sedikit," jelas dia.
Kepada instansi pusat maupun daerah, Ali Ghufron mengatakan harus menyiagakan puskesmas maupun rumah sakit di jalur mudik. Termasuk juga menyiagakan petugas medis serta paket obat-obatannya. Kemudian pos layanan kesehatan darurat juga harus didirikan di titik-titik rawan kecelakaan.
Kemudian di titik-titik strategis seperti pelabuhan dan bandara, pelayanan di kantor kesehatan pelabuhan (KKP) di optimalkan. Upaya ini dipakai untuk mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) akibat melonjaknya pengguna pelabuhan dan bandara.
Ali Ghufron juga meminta jajaran kesehatan daerah untuk melakukan tes supir kendaraan umum untuk mengukur tingkat alkohol, amfetamin, gula darah, dan tekanan darah. Upaya ini dilakukan untuk menekan resiko kecelakaan karena kondisi supir bus yang tidak sehat. (wan)
BACA JUGA: Sarankan Tim Pemenangan Jokowi-JK Ekstra-Waspada Hingga Selasa
BACA JUGA: Jokowi Siap Tampung Dukungan Golkar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jateng Penyumbang Suara Jokowi Terbesar
Redaktur : Tim Redaksi