jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR, Arif Wibowo mengingatkan Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) agar ekstra-waspada dalam proses rekapitulasi suara dari tingkat panitia pemungutan suara (PPS) atau kelurahan, panitia pemilihan kecamatan (PPK), hingga di Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota. Menurutnya, proses rekapitulasi yang krusial namun rawan itu berlangsung antara Sabtu (12/7) hingga Selasa (15/7) pekan depan.
Arif mengatakan, perolehan suara duet Jokowi-JK yang oleh berbagai lembaga hitung cepat kredibel sudah dinyatakan sebagai pemenang pilpres harus benar-benar dijaga. “Empat hari ke depan merupakan waktu yang kritis bagi pasangan Jokowi-JK. Tim relawan dan pendukung Jokowi harus super-ketat mengawal rekapitulasi di tingkat desa dan kecamatan serta kabupaten/kota,” katanya di Jakarta, Sabtu (12/7).
BACA JUGA: Jokowi Siap Tampung Dukungan Golkar
Lebih lanjut mantan anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilu itu menambahkan, pelaku kecurangan biasanya memanipulasi data suara di tingkat kelurahan, kecamatan dan kabupaten. Arief memaparkan, proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan membutuhkan waktu tiga hari, sedangkan untuk kabupaten/kota dan provinsi masing-masing butuh dua hari.
“Di hari-hari itulah masa rawan, jadi para pendukung Jokowi harus benar-benar siaga. Jika ada masalah, maka semua masalah harus diselesaikan di tiga tingkat itu karena kalau sudah masuk ke KPU tidak ada gunanya,” cetus politisi PDI Peruangan itu.
BACA JUGA: Jateng Penyumbang Suara Jokowi Terbesar
Menurutnya, jika perolehan suara pasangan Jokowi-JK di tingkat kelurahan hingga kabupaten/kota bisa diamankan maka pekerjaan selanjutnya bagi tim pemenangan lebih ringan. “Karena kecil kemungkinannya manipulasi suara dilakukan di KPU,” lanjut Arif.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Golkar Diyakini Akan Ikut Siapa pun yang Berkuasa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Kemenangan dari Quick Count Dianggap Tak Punya Nilai
Redaktur : Tim Redaksi