Kemenkes Sebut Peningkatan Ketahanan Alat Kesehatan Nasional Menjadi Prioritas

Rabu, 25 Mei 2022 – 11:25 WIB
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan secara aktif meningkatkan kualitas layanan kesehatan dalam negeri. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia menjelaskan pengadaan alat dan pengadaan SDM sebagai prioritas utama.

"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan secara aktif meningkatkan kualitas layanan kesehatan dalam negeri," kata Lucia dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu (25/5).

BACA JUGA: Kemenkes Minta Warga Perhatikan Ini Sebelum Melepas Masker di Ruang Terbuka

Hal itu diungkapkan Lucia dalam acara International Hybrid Symposium on Clinical and Electromedical Engineering, Sabtu (21/5).

Acara bertema Frontier Development & Quality Assurance of Medical Equipment itu diikuti oleh sekitar 800 peserta dari Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia.

BACA JUGA: Heboh Wabah Cacar Monyet, Di Indonesia Sudah Ada?

Menurut Lucia, Kemenkes memastikan ketersediaan tenaga elektromedis berkualitas dan regulasi yang memadai untuk meningkatkan ketahanan alat kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP IKATEMI Winda Wirasa menjelaskan penggunaan alat kesehatan modern mendukung diagnosa yang lebih akurat, deteksi penyakit lebih cepat, dan proses penyembuhan yang lebih termonitor.

BACA JUGA: Catat! Ini Daftar Rumah Sakit Rujukan Untuk Hepatitis Akut Misterius

"Namun, teknologi ini terus berubah, dan penting bagi tenaga elektromedis untuk terus memperbaharui ilmunya guna menghadirkan layanan kesehatan yang andal," ujar Winda.

Dengan begitu, dia berharap peserta dalam acara ini bisa mendapatkan manfaat serta giat memgembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi elektromedik.

Mindray Indonesia bekerja sama dengan China Association of Medical Equipment (CAME) dan Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI) untuk menggelar 

Pada kesempatan itu, para ahli dari Indonesia, Amerika Serikat, dan China membahas praktik terbaik dan terkini dalam penilaian serta perencanaan teknologi.

Mereka juga membahas studi kasus dan regulasi yang diperlukan untuk memastikan ketahanan alat kesehatan lokal.

Selain itu, peserta juga diberikan pelatihan mendalam tentang pemantauan pasien, ventilator, dan perangkat teknologi informasi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan teknis mereka dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.(mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan 19 Kasus Dibatalkan dari Dugaan Hepatitis Akut Misterius


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler