Kemenkes Ungkap Analisis Negara Asal Kasus Omicron Pertama Indonesia

Minggu, 19 Desember 2021 – 20:47 WIB
Ilustrasi varian Omicron masuk Indonesia. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menduga kasus varian Omicron pertama di Indonesia berasal dari Nigeria.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan asal varian Omicron masuk ke Indonesia diduga dari seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada 27 November 2021.

BACA JUGA: Dirawat di Wisma Atlet, Begini Kondisi Dua Pasien Omicron Terbaru

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus varian Omicron terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Kamis (16/12).

Diungkapkan Nadia, pasien N tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri sebelum terkonfirmasi terpapar Omicron.

BACA JUGA: Harga Minyak Sawit Anjlok, Terdampak Badai Omicron?

Dengan begitu, Kemenkes menyimpulkan N tertular dari WNI yang datang dari luar negeri dan melakukan karantina di Wisma Atlet. 

Tercatat ada 169 WNI dari luar negeri yang melakukan karantina di Wisma Atlet pada rentang waktu 24 November hingga 3 Desember 2021 yang telah dilakukan tracing

BACA JUGA: Saran Penting, Ahli Bagikan Kunci Agar Masker Maksimal Melindungi dari Omicron

Hasilnya, pasien berinisial TF masuk dalam kategori kemungkinan besar kasus varian Omicron

Nadia menjelaskan terdeteksinya kasus pertama Omicron di Indonesia merupakan salah satu fungsi utama dari karantina bagi setiap orang yang masuk ke negara Indonesia. 

Melalui karantina, pelaku perjalanan dari luar negeri akan dipantau dan diobservasi oleh petugas kesehatan sehingga mereka yang didapati positif Covid-19 bisa dengan segera dilakukan tracing

Selain itu, karantina bagi pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala bisa segera ditangani petugas medis. 

"Terdeteksinya Omicron di Indonesia merupakan salah satu keberhasilan dari karantina dan kita bisa dengan segera melakukan tracing untuk mencegah meluasnya penularan Omicron," kata Nadia dalam keterangannya, Minggu (19/12).

Oleh karena itu, Nadia mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai virus Covid-19 dengan berbagai jenis varian dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas.

"Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan Covid-19, terutama Omicron yang laju penyebarannya sangat cepat," ujar dia.

Nadia menegaskan varian Omicron memiliki daya tular lima kali lipat dari varian Delta dan telah menyebar luas di berbagai negara. (mcr9/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler