jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi membeberkan data keterisian rumah sakit di Depok, Jawa Barat.
Meskipun kasus konfirmasi Covid-19 di Depok lebih tinggi dibanding gelombang kedua 2021, pasien yang dirawat di rumah sakit baru mencapai 52 persen.
BACA JUGA: Ini Alasan Luhut Binsar Tetap Membuka Bali Meski Angka Covid-19 Pecah Rekor
Kemudian, kapasitas ruang rawat yang dialihkan untuk pasien Covid-19 masih tersedia 22 persen dari total 30 persen ruangan untuk penaganan Covid-19.
"Artinya, masih ada setidaknya delapan persen tambahan ruang rumah sakit untuk dijadikan tempat intensif penanganan pasien Covid-19," kata Nadia dalam keterangannya, Kamis (4/2).
BACA JUGA: OJK Catat Nyaris Semua UMKM Merugi selama Pandemi Covid-19, Angkanya Tak Main-Main
Dia mengungkapkan angka ini berbeda dengan puncak kasus periode Juli hingga Agustus 2021 ketika jumlah kasus konfirmasi di Depok lebih sedikit dibanding jumlah konfirmasi per hari ini tetapi pasien yang dirawat lebih banyak.
“Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah kembali menekan jumlah kasus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas masyarakat," lanjut Nadia.
BACA JUGA: Waduh, 2 Tahanan di Polsek Kembangan Positif Covid-19
Selain itu, cakupan vaksinasi dosis lengkap hingga dosis ketiga juga perlu dikejar untuk memperkuat imunitas kelompok.
Kemenkes juga mengungkapkan cakupan vaksinasi di Indonesia saat ini cukup tinggi yaitu 89 persen untuk dosis pertama dan 62 persen dosis kedua.
Angka ini dinilai mampu mengurangi dampak kesakitan dan kematian akibat infeksi Covid-19.
"Kami masih perlu terus mendorong cakupan vaksinasi dosis lengkap yang lebih tinggi lagi untuk mencegah dampak lebih lanjut bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. Pemberian dosis ketiga (booster) juga sangat penting untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 lebih parah lagi,” tutur Nadia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes itu juga mengimbau masyatrak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Meski jumlah kasus meningkat dan keterisian rumah sakit dapat terkendali, namun menekan jumlah infeksi COVID-19 akan menjaga fasilitas layanan kesehatan tetap memadai,” pungkas Siti Nadia Tarmizi. (mcr9/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dea Hardianingsih