jpnn.com, JAKARTA - Airlangga menyatakan, Indonesia dan Singapura sepakat untuk membentuk tim membahas kemungkinan dilakukannya travel bubble antara Singapura dan Indonesia.
Menurut dia, pembahasan diawali dengan disepakatinya travel arrangement antara Singapura dengan kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK).
BACA JUGA: Insentif PPnBM dan PPN Jadi Strategi Andalan Airlangga Hartarto
Diharapkan, dengan adanya travel arrangement ini, para pebisnis dan turis dimungkinkan untuk bepergian secara bebas dari kawasan BBK-Singapura dan sebaliknya.
“Tentu dengan protokol kesehatan. Seperti arahan Presiden Joko Widodo, di masa sulit seperti saat ini, negara ASEAN harus terus menunjukkan soliditasnya dengan berkolaborasi dan saling membantu, termasuk di dalamnya adalah meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata,” ungkap Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/3).
BACA JUGA: Waduh! Airlangga Sebut Penerbangan Internasional untuk Wisman Belum Bisa Dibuka
Dia menyebutkan, tim kerja untuk penerapan travel bubble akan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kesehatan, dan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Airlangga menyatakan, pembentukan Tim Kerja ini disambut baik oleh Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat, dimana Duta Besar masing-masing negara akan turut berkoordinasi dalam Tim Kerja tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Singapura berkomitmen untuk melanjutkan penguatan kerja sama ekonomi bilateral antar kedua negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo melakukan pertemuan virtual pada Jumat (12/3).
Airlangga mengatakan, secara garis besar pertemuan bilateral tersebut membahas tiga jembatan.
"Diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura sekaligus memperkokoh eksistensi kedua negara di kawasan ASEAN dan Internasional," papar dia.
Airlangga menjelaskan, ketiga jembatan dimaksud adalah jembatan digital, infrastruktur dan travel bubble.
Menurut dia, jembatan digital Indonesia dan Singapura diharapkan dapat terwujud dengan keberadaan Batam sebagai pusat pengembangan data center dan pusat industri digital di Indonesia.
Seperti diketahui pada 2 Maret 2021 yang lalu telah diresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia