jpnn.com, GORONTALO - Dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, pemerintah perlu melakukan transformasi ekonomi untuk mencapai target peningkatan PDB per kapita sebesar USD23.000 hingga USD30.300.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah dengan mendorong tingkat pendapatan melalui penciptaan lapangan pekerjaan yang mampu memberikan penghidupan yang layak.
BACA JUGA: Terima Kunjungan Mahasiswa UPN Veteran, Kemenko Perekonomian Berikan Pemahaman Ini
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian mengadakan Diseminasi Kebijakan Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan bagi pemuda di Provinsi Gorontalo, pada Jumat (20/9).
Gorontalo, dengan populasi pemuda yang besar serta kekayaan alam dan budaya, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan produk unggulan daerah.
BACA JUGA: Kemenko Perekonomian Ungkap Implementasi LCT Langkah Konkret Perkuat Ketahanan Ekonomi Nasional
Dengan potensi yang ada, pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui akselerasi kewirausahaan, khususnya bagi pemuda.
"Langkah ini selaras dengan strategi pemanfaatan bonus demografi untuk keluar dari middle income trap melalui penciptaan wirausaha muda yang berdaya saing dan mampu menciptakan lapangan kerja,” jelas Musdhalifah Machmud, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM.
BACA JUGA: Libatkan Pelaku Usaha, Kemenko Perekonomian Gelar Konsultasi Publik Revisi PP 5/2021
Pemerintah menargetkan peningkatan rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,95% dan pertumbuhan wirausaha sebesar 4% pada 2024.
Untuk mencapainya, Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024 menjadi panduan utama, menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan yang kondusif.
Musdhalifah juga menekankan bahwa ekosistem kewirausahaan harus dibangun dengan inovasi dan kreativitas melalui akses pasar, SDM yang kompeten, pembiayaan mudah, serta dukungan mentor, konsultan, inkubator, aggregator, akselerator, hingga jaringan wirausaha, kerangka regulasi, sistem pendidikan dan pelatihan, serta dukungan budaya.
Pengembangan ekosistem kewirausahaan juga perlu didorong dengan inovasi dan kreativitas sehingga mampu mendukung pengembangan daya kreasi untuk membuat ciptaan baru, menerapkan cara baru, dan meningkatkan nilai ekonomi yang berarti.
Plt. Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, turut menegaskan pentingnya peningkatan kualitas SDM melalui adopsi teknologi digital, pendidikan vokasi, serta kewirausahaan dan pengembangan UMKM.
“Kami berharap ada sinergi konkret antara Pemprov Gorontalo dan Kemenko Perekonomian untuk memajukan perekonomian Gorontalo dan nasional secara keseluruhan,” ujarnya.
Hadir dalam acara ini sejumlah pejabat daerah, di antaranya Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Plt. Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Wilayah Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga.
Kemudian, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gorontalo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Perwakilan Kementerian PPN/Bappenas, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, dan Perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM. (jpnn.com)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Djainab Natalia Saroh