jpnn.com, MAKASSAR - Perkembangan dunia digital yang cukup pesat membuat banyak penipuan dan informasi bohong (hoaks) yang bisa merugikan banyak orang, termasuk pada generasi muda.
Di media sosial, jenis penipuan dan hoaks beragam macamnya, bahkan jumlah korban semakin banyak tanpa pandang umur.
BACA JUGA: Kemenkominfo Ajak Pelajar Melek Literasi Digital Berbasis Kearifan Lokal
Untuk mencegah hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan program literasi digital bagi para peserta didik SMP kabupaten Gowa, Rabu (24/8).
Dalam webinar tersebut, dihadiri sejumlah narasumber berkompeten, yaitu Kepala Bidang Menengah Kabupaten Gowa, Muh. Rivan Maulana, Syamsu Rizal yang merupakan Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Sulsel & Ketua PMI Kota Makassar, dan Joddy Caprinata, Founder & COO Bicara Project
BACA JUGA: Kemenkominfo-GNLD Meluncurkan 58 Buku Literasi Digital, GratisÂ
Muh Rivan Maulana mengatakan internet merupakan anugerah, tetapi bisa menjadi bencana manakala teknologi hanya bisa mengendalikan manusia.
"Etika digital ditawarkan sebagai Pedoman, menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri," kata Muh Rivan dalam siaran persnya, Kamis (25/8).
BACA JUGA: Tangkal Hoaks, DPR: Perkuat Literasi Digital
Rivan menyebutkan bukan hanya hoaks yang marak, tetapi juga konten yang dibuat menyalahi aturan.
Menurut dia, sebuah konten tidak adanya batas privasi, melanggar hak cipta, karya intelektual, dan menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat.
"Dengan adanya program pelatihan ini, tentu diharapkan generasi muda Indonesia semakin cakap digital, sehingga konten-konten yang dihasilkan lebih taat peraturan dan sesuai dengan norma yang berlaku," papar dia. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkominfo dan Siber Kreasi Gelar Program Khusus untuk Pelajar di Makassar, Lihat
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian