Kemenkominfo Gandeng Siber Kreasi Gelar Program Pelatihan bagi Para Generasi Muda

Sabtu, 02 Juli 2022 – 08:00 WIB
Kemenkominfo menggelar program khusus bagi para generasi muda. Foto: dokumentasi Kemenkominfo

jpnn.com, MAKASSAR - Setelah memberikan pelatihan kepada para guru, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siber Kreasi menghadirkan pelatihan buat para generasi muda yang menyasar para pelajar baik tingkat SD, SMP, dan SMA.

Melalui kegiatan pelatian, dengan tema Kreatif dan Inovatif di Dunia Digital, mereka diberi pemahaman tentang mengembangkan kemampuan komunikasi digital.

BACA JUGA: Kemenkominfo Dorong Sektor Swasta untuk Tingkatkan Layanan Publik Lebih Efektif

Selain bersama dengan Siber Kreasi, kegiatan ini juga kembali menggandeng Pendidikan Digital Sulawesi menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam bidang masing-masing.

Joddy Caprinata Founder & COO Bicara Project,ada Ernawati Jurnalis & Mentor #KelasBebasBicara,kemudian Yudha Prawira Hasta, yang merupakan Founder #KelasBebasBicara & Dosen Ilmu Komunikasi.

BACA JUGA: Kemenkominfo Dorong 4 Aspek Wujudkan Transformasi Digital

Joddy Caprinata Founder & COO Bicara Project, dengan materi tentang Digital Culture, mengambil tema tentang “Budaya Bermedia Digital”, menjelaskan dunia digital saat ini telah menjadi bagian di seluruh belahan dunia, namun tentu harus tetap memperhatikan nilai-nilai kesopanan.

Joddy menyebutkan saat ini banyak tantangan yang didapatkan dalam “Budaya Dunia Digital”.

BACA JUGA: Kemenkominfo Raih Predikat Kepatuhan Tinggi dari ORI, Selamat!

Di antaranya, mengaburnya wawasan kebangsaan,menipisnya kesopanan dan kesantunan menghilangnya budaya Indonesia, media digital menjadi panggung budaya asing. Kemudian menghilangnya batas-batas privasi, dan pelanggaran hak cipta dan karya intelektual.

Ruang lingkup dunia digital ada empat yaitu Budaya Digital, Budaya Pancasila , Digitalisasi Budaya, dan mencintai produk dalam negeri. 

“Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat belajar serta berinteraksi,” jelasnya.

Joddy menyatakan media digital harus menjadikan orang yang lebih baik, bukan orang yang tidak sopan menyakiti dan memiliki dampak yang tidak baik. Namun, anak-anak Indonesia harus bisa menjadi anak yang baik di dunia nyata maupun dalam dunia digital.

Sementara itu, Yudha Prawira Hasta, yang merupakan Founder #KelasBebasBicara & Dosen Ilmu Komunikasi dalam mater Cakap Bermedia Digital mengajak para generasi muda dapat lebih kreatif di media digital

Yudha menyebutkan, dalam dua tahun terakhir perkembangan media sosial di Indonesia, cukup besar setidaknya ada lima media sosial paling ramai dari 2020-2022 mulai dari Twitter, kemudian TikTok,Instagram, Youtube dan Facebook.

Berdasarkan, Global World Index data pada tahun 2020- 2021 menunjukkan Youtube masih menjadi media sosial paling ramai di kunjungi di Indonesia, hampir 94 persen penduduk dari umur 16-64 tahun menggunakan fasilitas video tersebut dalam survey yang dilakukan GWI.

Selain Yudha menjelaskan, ketika ingin membuat satu chanel maka harus memastikan ingin dikenal, dengan konten apa , kuliner, fashion, retail, traveling, motivator dan sebagainya.

Sementara itu, pemateri Ernawati atau yang dikenala dengan Nana Djamal memberikan pemahaman kepada para peserta tentang etika dalam media digital. Dalam menggunakan internet juga memiliki tata krama.

“Tata krama dalam menggunakan internet sangat penting, kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layer monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya,” ujarnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler