jpnn.com, YOGYAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika secaara aktif terus menyiapkan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang digital.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, langkah tersebut diambil demi menghadirkan SDM yang unggul dan berdaya saing.
BACA JUGA: Menkominfo Ajak Mahasiswa UGM Mengeksplorasi Potensi Digital Indonesia
Pengambangan dilakukan lewat pendidikan formal maupun nonformal.
Di antaranya pelatihan pada tiga level keterampilan digital yakni basic digital skill.
BACA JUGA: Menkominfo Buka-bukaan soal Pengembangan Metavers di Indonesia, Jangan Kaget, ya!
Kemudian, intermediate digital skill dan advanced digital skill.
Dalam basic digital skill, Kemenkominfo bekerja sama dengan berbagai mitra pegiat literasi digital.
BACA JUGA: Menkominfo: Indonesia Butuh 600 Ribu Talenta Digital Setiap Tahun
"Termasuk dengan UGM dalam memberikan pelatihan literasi digital melalui program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) guna memberi pengenalan terhadap keterampilan digital, etika digital, budaya digital, serta keamanan digital,” ujar Menteri Johnny.
Dia mengatakan hal tersebut saat memberikan kuliah umum 'Unpacking the Metaverse: Akselerasi Transformasi Digital dalam Menyambut Teknologi Masa Depan' di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (18/5).
Menteri Johnny berharap GNLD dapat meminimalisir konten negatif dan mengoptimalkan potensi konten positif di internet.
Pada tingkat intermediate digital skill, Kementerian Kominfo menyiapkan program digital talent scholarship (DTS) bagi generasi milenial untuk meningkatkan kompetensi digital.
Bidang keahlian yang bisa dipelajari mulai dari keamanan siber, kecerdasan buatan, big data, komputasi awan, coding, augmented reality (AR), dan virtual reality (VR).
“(Semua) untuk memenuhi kebutuhan talenta digital nasional. Tersedia lebih dari 200 ribu kuota peserta DTS pada 2022. Kemarin di Yogyakarta, kami meluncurkan Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022,” tutur Menteri Johnny.
Pada advanced digital skill, Kementerian Kominfo memberikan pelatihan digital tingkat lanjutan melalui Digital Leadership Academy (DLA).
Menurut Menteri Johnny, pelatihan ini disediakan bagi pimpinan lembaga publik maupun swasta, bagi pengambil kebijakan berbasis digital.
“Kominfo bekerja sama dengan delapan universitas ternama dunia seperti, Harvard Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua University, Imperial College London, Cornell University, Massachusetts Institute of Technology, dan Cambridge University,” tuturnya.
Pada 2022 setidaknya disediakan 550 kuota bagi peserta DLA. Program pelatihan dan pendidikan di atas demi membantu memenuhi kebutuhan digital skills di Indonesia yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
“Saya mengajak civitas academica UGM mengikuti kedua program tersebut,” ucapnya.
Kementerian Kominfo juga menyiapkan program beasiswa pendidikan formal pada jenjang program master (S2).
Menurut Menkominfo, beasiswa program master tahun ini di bidang teknologi informasi dan komunikasi terbuka bagi 200 putra-putri terbaik bangsa.
“Program ini terbuka untuk masyarakat yang bekerja di sektor TIK, aparatur pemerintah pusat dan daerah, serta TNI dan Polri, yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi terbaik dalam maupun luar negeri,” kata Menteri Johnny.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang