KemenKopUKM Ajak Startup Financial Pitching dengan Global Venture Capital

Rabu, 15 Mei 2024 – 11:31 WIB
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah. Foto: dok KemenKopUKM

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengajak lima startup yang telah melalui proses kurasi untuk bertemu global venture capital.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan pertemuan itu sebagai upaya memperluas akses pembiayaan yang masih menjadi isu terbesar bagi pelaku UMKM khususnya para startup.

BACA JUGA: Daniel dari Anak Orang Biasa, Jadi Dokter hingga Bangun Startup

Adapun kelima belas startup terpilih yang akan mengikuti DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia antara lain Dagangan, Bengkel Mania, Djoin, Zendz, Arconesia, Planawood, Qasir, Inspigo, Beli Ayam, Epitlu, Surplus, myECO, MMHC, Silang, serta Crustea.

“Indonesia saat ini memiliki 2.605 startup yang menjadikan kita sebagai negara keenam dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Namun, sayangnya sebagian besar dari mereka masih mengalami kendala dari sisi pembiayaan, untuk itu kami ingin mendorong mereka agar mengakses pembiayaan alternatif sehingga kami berupaya mempertemukan mereka dengan global venture capital,” ujar Azizah dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (14/5).

BACA JUGA: Starventure Hadir di Indonesia, Buka Jalan Bagi Bisnis & Startup Tahap Awal

Azizah menjelaskan pertemuan dilakukan melalui kerja sama dengan DBS Digital Economy Group pada agenda DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia yang akan digelar di Singapura, dengan mempertemukan 15 startup pilihan yang telah terkurasi dengan investor global.

“Kami telah melakukan pemetaan startup dan investor sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan. DBS memiliki fokus kepada ekosistem digital yang memiliki skema investasi untuk startup sehingga akan cocok dengan startup terpilih,” kata Azizah.

Sejak 2023, Azizah mengungkapkan pihaknya telah mengumpulkan 2.500 profil wirausaha melalui program Entrepreneur Financial Fiesta (EFF), yang terbagi dalam tiga kategori, yakni small business, agregator, dan startup.

“Dari 2.500 profil tersebut, terkumpul 500 startup dari berbagai daerah untuk kami lakukan kurasi dengan beberapa proses. Pertama, pada fase awal dilakukan mapping berdasarkan tingkatannya. Mulai dari kesesuaian terhadap solusi permasalahan, pasar, bisnis model, hingga keberlanjutannya,” ucap Azizah.

Proses kurasi selanjutnya adalah melakukan mentoring dalam hal penguatan value proposition yang dimiliki oleh startup agar semakin meyakinkan dan menarik minat investor. Sebelum kemudian dilakukan coaching penyajian pitch deck yang baik.

“Mentoring juga dilakukan untuk menentukan valuasi startup agar tepat dalam membuat proyeksi kebutuhan dana investasi,” tutur Azizah.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemenkop Ukm   startup   UMKM   DBS   investor  

Terpopuler