jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menganggap enteng menuver politik yang dilakukan Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda.
Benny, menurut Faizasyah, hanya bermanuver untuk melegitimasi keberadaannya.
BACA JUGA: Haris Azhar: Saya Mencurigai Ada Siasat Jahat
Adapun, manuver politik yang dimaksud yakni saat Benny menyambut baik terbentuknya Undang-undang Dasar (UUD) Sementara negara merdeka yang mereka perjuangkan di wilayah propinsi Papua dan Papua Barat.
"Tidak ada yang perlu ditanggapi dari pernyataan seseorang yang menggunakan isu Papua untuk melegitimasi keberadaannya," tutur Faizasyah singkat dalam pesan singkatnya kepada JPNN.com, Rabu (28/10).
BACA JUGA: Baku Tembak TNI-Polri vs KKB Selama 5 Jam, 1 Tewas, Hermanus Tertangkap
Sebelumnya, Benny Wenda menjelaskan bahwa Komite Legislatif ULMWP telah melaksanakan sidang tahunan ketiga yang berlangsung beberapa hari lalu.
"Sidang tersebut memutuskan untuk meningkatkan status hukum ULMWP sebagai jalan untuk mencapai referendum dan kemerdekaan dari penjajahan kolonial," kata Benny Wenda yang kini bermukim di Inggris.
BACA JUGA: Demo Hari Ini, IKB UI Sebut Era Presiden Jokowi seperti Orde Baru
Komite Legislatif ULMWP mengadakan sidang tahunan di Kota Port Numbay atau Jayapura yang berakhir pada 20 Oktober 2020.
Selain peningkatan status hukum AD/ART organisasi ULMWP, sidang itu juga memutuskan untuk membentuk UUD Sementara yang akan menjadi konstitusi negara Papua merdeka.
"Sebagai pihak eksekutif dari ULMWP kami menyambut baik hasil sidang tahunan ketiga dari Komite Legislatif," kata Benny Wenda. (ast/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan