Kemenpan-RB Puji Pelayanan Satpas SIM di Tengah Pandemi Covid-19

Jumat, 05 Juni 2020 – 06:06 WIB
Deputi Pelayanan Publik Kemenpan-RB Diah Natalisa bersama dengan Kakorlantas Irjen Istiono mengecek Satpas SIM Daan Mogot. Foto: Dok Humas Polri)

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menyambut baik pembukaan Satpas SIM Polda Metro Jaya di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Pembukaan ini menyusul akan diterapkannya kehidupan normal baru atau new normal.

BACA JUGA: Ini Sistem Baru untuk Perpanjangan SIM di Polda Metro Jaya

Deputi Pelayanan Publik Kemenpan-RB Diah Natalisa mengatakan, administrasi SIM adalah salah satu pelayanan yang dibutuhkan oleh warga. Apalagi, saat pandemi corona operasionalnya sempat ditutup sementara.

"Cukup lama (penutupan). Jadi hampir tiga bulan dan mulai dibuka ini hari ketiga. Jumlah masyarakat yang datang ke sini sangat banyak, dan saya kira ini wajar,” ujar Diah saat mengecek Satpas SIM Daan Mogot, Kamis (4/6).

BACA JUGA: Antisipasi Antrean, Polda Metro Jaya Operasikan 2 Mobil SIM Keliling di Jaktim

Diah juga memuji Polri yang telah menerapkan protokol pencegahan COVID-19 di lokasi satpas. “Jadi dalam menyambut new normal ini, pertama kali saya melihat langsung layanan publik setelah Maret,” imbuh Diah.

Menurut Dia, perpanjangan SIM memang tidak terlalu banyak prosesur dan mekanismenya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KPK Menyoroti Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sedih, Rupiah Kalahkan Dolar AS

"Perpanjangan SIM tak terlalu banyak prosedurnya tapi karena banyak antrean sebabkan playanan jadi lebih panjang," ucap Diah.

Sementara itu, Kakorlantas Irjen Istiono yang mendampingi Diah dalam tinjauan di Satpas SIM Daan Mogot menegaskan, pihaknya menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan anjuran Pemerintah Indonesia untuk penanganan virus corona.

"Aspek sarana dan prasarana sudah bagus kursi tertata bagus ,pakai jarak, termasuk unit pelayanannya sudah diubah semuanya. Ini standar pelayanan yang utamakan kesehatan menjadi penting itu yang utama," papar Istiono.

Istiono menyampaikan kepada masyarakat bahwa apabila ada sedikit perubahan pelayanan adalah hal wajar lantaran terjadinya pandemi COVID-19. Misalnya, jam kerja dipersingkat atau terjadinya sedikit perlambatan.

"Kalau ada perlambatan ini karena kapasitas pelayanannya kami kurangi, yang biasanya normal mungkin sehari 1.000 hanya bisa dilayani 500 nah ini terjadi perlambatan," tandas Istiono. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler