Kemenpar Gelar Pendidikan Kepariwisataan untuk 200 Guru di Ternate

Jumat, 16 Juni 2017 – 09:32 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar

jpnn.com, TERNATE - Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendorong percepatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata untuk mencetak tenaga profesional pengembangan potensi pariwisata di Indonesia.

Kali ini Kementerian Pariwisata menggelar Kegiatan Pembudayaan Kepariwisataan Bagi Guru, yang dilaksanakan di di Hotel Grand Dafam Bela Ternate kota Ternate, Maluku Utara, (15/6).

BACA JUGA: Kuliner Tradisonal Indonesia Bikin Heboh Frankfurt Jerman

Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara, Anwar Husein, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Ahmad S Kamis, mengangkat topik materi Dukungan Pendidikan Dalam Pengembangan Pariwisata di Provinsi Maluku Utara.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dasar SDM Kepariwisataan bagi para guru SMK dan SMA, yang selanjutnya diharapkan bisa menjadi kader sekaligus agen perubahan dalam pengembangan kepariwisataan di wilayah Ternate,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Wisnu Bawa Tarunajaya.

BACA JUGA: Talaud Jadikan Pulau Sara Ikon Pariwisata Bahari di Perbatasan

Ahman Sya menjelaskan, pelaksanaan pelatihan ini akan dilakukan di berbagai daerah dengan berbagai bidang yang akan disertifikasi. Hal ini dilakukan untuk mencapai target Sertifikasi Kompetensi SDM Kepariwisataan sebanyak 65 ribu orang tahun 2017.

“Semua kami rangkul untuk mengembangkan pariwisata Indonesia, khususnya dalam mewujudkan target 2017 hingga 2019. Adapun sasaran kali ini adalah 200 orang guru yang hadir sebagai peserta, bisa memahami pentingnya pariwisata dan memahami potensi wisata daerah, sebagai penghasil ekonomi yang paling mudah bagi masyakat setempat,” kata Ahman Sya.

BACA JUGA: Jembrana Ajak Masyarakat Memelihara Sumber Air di PKB 2017

Sementara itu, Wisnu menambahkan, seluruh peserta diberi materi praktek mengenai pelayanan prima yang ada tujuan destinasi. Tujuannya, agar peserta bisa menguasai dan memahami potensi wisata daerah.

“Fungsi pelatihan SDM Kepariwisataan juga mempunyai pengetahuan yang khusus dan tahu dengan jelas mengenai suatu tempat atau obyek wisata. Ia dapat memberikan dan menerangkan lebih detil kepada wisatawan baik nusantara ataupun mancanegara," ujarnya.

“Materi yang dipaparkan meliput Pelayanan Prima, gerakan Sapta Pesona sadar wisata, serta membangun kerjasama agar memiliki rasa bertanggung jawab," imbuh Wisnu.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi kerja sama antara Kemenpar, Dinas Pariwisata serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara untuk mencetak SDM profesional bagi pengembangan potensi pariwisata di Maluku Utara.

“Representasi Pentahelix (ABGCM), Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media harus dipakai untuk memajukan pariwisata,” ujar pria asal Banyuwangi ini.

Mantan Dirut Telkom ini juga mengatakan, sejak bertugas di PT Telkom dia komitmen membangun investasi SDM. “Sangat penting untuk win the future customers (memuaskan konsumen di masa mendatang). Karena itu sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan," kata Menpar Arief Yahya.

Menteri lulusan Surrey University, Inggris ini berpesan, SDM pariwisata nanti harus menggunakan standar global, mengacu pada standar regional disebut ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau Kompetensi selevel ASEAN. “Kalau ingin bersaing di level global, gunakan global standard juga,” tukas Menpar Arief Yahya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masalah Lahan Tuntas, Saatnya Ngebut Bangun KEK Mandalika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler