Kemenparekraf Bentuk Konten Kreator Audio lewat Voice Over Indonesia Academy

Sabtu, 16 Juli 2022 – 20:28 WIB
Kemenparekraf mendorong pengembangan konten kreator di bidang audio, serta membentuk ekosistem ekonomi digital kreatif. Foto: Kemenparekraf

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pengembangan konten kreator di bidang audio, serta membentuk ekosistem ekonomi digital kreatif.

Salah satu upaya itu direalisasikan lewat Voice Over Indonesia Academy di Rumah Tutur, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Iduladha, Polda Metro Jaya dan Kemenparekraf Bagikan 11 Ton Daging Rendang

Kegiatan itu berlangsung selama empat hari, dari 15-18 Juli 2022.

Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf Syaifullah menyebut peminat program ini selalu mengalami peningkatan setiap tahun.

BACA JUGA: Gandeng Kemenparekraf, MS GLOW Gelar Mudik Gratis

Pada 2022 jumlah pendaftar 386, dan tersaring sebanyak 20 orang untuk mengikuti pelatihan di Voice Over Academy Indonesia Batch 3 Jakarta.

Menurutnya, pogram ini alternatif untuk anak muda yang ingin berkarir di bidang pengisian suara khususnya audio drama.

BACA JUGA: Percepat Akselerasi Digital UKM, Ralali.com Jalin Kerja Sama dengan Kemenparekraf

“Perputaran ekonomi digital akan menembus Rp 200 triliun. Setiap tahun pertumbuhannya 40 persen," ungkapnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (16/7).

Oleh karena itu, kata dia perlu akselerasi trend digital itu harus dilakukan dan akan menjadi kompetensi baru.

"Ditambah Dampak Covid 19, jumlah pengangguran menjadi luar biasa. Ekonomi digital bisa menjadi peluang baru bagi yang terdampak dan anak muda lainnya,” tutur Syaifullah.

Direktur LMAN Basuki Purwadi bercerita mengenai Rumah Tutur. Gedung yang kini dipakai oleh para pelaku kreatif dan UMKM, awalnya adalah gedung perbankan yang tidak terpakai.

Lalu, gedung ini dialih fungsikan oleh Pemerintah melalui LMAN untuk pengembangan ekonomi kreatif.

Dia menjelaskan Rumah Tutur adalah wadah kolaborasi antara Kementrian Keuangan diwakili LMAN dan Kemenparekraf.

"LMAN punya aset Pak Syaifullah punya program kreasi. Syaratnya harus memberi manfaat dan kesempatan,” kata Basuki.

Program itu adalah bentuk kesadaran pemerintah untuk terus menghidupi ekonomi kreatif. Mempersiapkan generasi muda agar bisa bersaing di kancah global dan menghidupi kreatifitas di ranah digital. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler