jpnn.com, SOLO - Pemerintah mendorong ajang Borobudur Marathon di Jawa Tengah bisa dikemas menjadi program Mega Event 2020. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan 5 quick win di antaranya mengakselerasikan mega event nasional di 5 destinasi superprioritas meliputi Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.
“Penyelenggaraan sport tourism Borobudur Marathon sudah mendunia. Tahun ini diikuti peserta dari 35 negara dan mendatangkan banyak wisatawan,” kata Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dalam diskusi bersama wartawan pariwisata yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Fowapar) di Wedangan Lawang Djoendjing, Banjarsari Solo, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Diskusi yang mengangkat tema ‘Spirit Joglosemar Menuju Wisata Kelas Dunia’ dengan menghadirkan narasumber Asisten Deputi (Asdep) Strategi Komunikasi (Strakom) Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Haryanto dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Solo Heri Purwoko tersebut menjadi rangkaian dari kegiatan famtrip Forwapar ke destinasi super prioritas sekitar Borobudur yakni Solo, Boyolali, dan Klaten, Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo mengatakan, dengan sentuhan kreativitas yang tinggi dan profesional, Borobudur Marathon yang masuk dalam Top 100 national calender event ini ke depan diharapkan bisa menjadi event marathon terbaik dunia. “Sentuhan kreatif antara lain berupa dukungan media internasional yang kuat serta ekosistem pariwisata terutama dari kalangan dunia usaha serta masyarakat sekitar yang memadai, Borobudur Marathon akan menjadi yang terbaik di dunia,” kata Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Kemenparekraf Luncurkan Pusat Informasi Pariwisata di Johor Bahru
Sementara itu, Asdep Strakom I Haryanto menyatakan, di antara 5 program quick win Kemenparekraf adalah mengakselerasikan mega event nasional. “Top 100 dan Top 10 National Calender of Event tetap dilaksanakan dan ditingkatkan kualitasnya. Menparekraf ingin tahun 2020 di lima destinasi super prioritas diselenggarakan event-event yang lebih bermutu dan berskala internasional, dengan sentuhan kreativitas yang mampu memberdayakan masyarakat setempat, mengangkat citra destinasi prioritas, dan daerah serta reputasi bangsa Indonesia,” kata Haryanto.
Dengan mengkolaborasikan pariwisata dan ekonomi kreatif, menurut Haryanto, maka akan menjadi kekuatan dan mendorong pariwisata akan jauh lebih maju. ”Pariwisata akan jauh lebih maju manakala didukung bidang kreatif dan sebaliknya. Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi kekuatan tersendiri karena kedua bidang tersebut saling mendukung,” katanya.
Sementara itu Kabag Humas Pemkot Solo Heri Purwoko mengatakan, ekonomi kreatif menjadi kekuatan pariwisata Kota Solo. “Pariwisata Solo memiliki banyak culture event. Ini menjadi daya tarik Solo,” kata Heri Purwoko. Ia mengatakan, produk kreatif antara lain kuliner selama ini telah terbukti membuat Solo semakin terkenal ke seluruh tanah air dan mengundang wisatawan untuk datang.
Ganjar menyatakan masyarakat sekitar Borobudur telah merasakan manfaat dari penyelenggaraan event besar seperti Borobudur Marathon. Ia berharap dengan menjadi mega event 2020 akan bermunculan event-event pendukung baik berupa sport tourism maupun culture tourism sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia Usia 20 pada 2021.(adv/jpnn)
BACA JUGA: Kemenparekraf Kembali Manfaatkan WTM London untuk Branding Wonderful Indonesia
BACA JUGA: Kemenparekraf Kenalkan Perjalanan Ekowisata di Kawasan Konservasi Jawa Timur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi