Kemenparekraf Dorong Digitalisasi Bisnis Kuliner, Tech dan BCA Berkolaborasi

Senin, 31 Oktober 2022 – 14:48 WIB
Tech dan BCA berkolaborasi sebagai bentuk nyata ajakan Kemenparekraf melakukan digitalisasi bisnis kuliner. Foto: dok. Tech

jpnn.com, JAKARTA - PT Indosterling Technomedia, Tbk (Tech) berkolaborasi dengan PT Bank Central Asia (BCA) melakukan digitalisasi transaksi kuliner melalui aplikasi KAWN.

Direktur KAWN Yoas mengatakan kolaborasi ini merupakan bentuk nyata dari ajakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk melakukan optimalisasi bisnis.

BACA JUGA: Kinerja Saham Terpantau Stabil, TECH Masuk ETF State Street

Mengutip dari laman resmi KAWN, Kemenparekraf mencatat kuliner adalah sub sektor penyumbang PDB terbesar dari ekonomi kreatif.

Setiap tahunnya, kata Yoas, rata-rata sekitar 43% dari total PDB ekonomi kreatif sehingga industri kuliner mempunyai potensi kuat untuk berkembang.

BACA JUGA: Kawn Pos Pakai Big Data dalam Kembangkan Aplikasi Bisnis F&B

"Digitalisasi produk kuliner yang dinilai bisa memperluas cakupan pemasaran produk dan memberikan nilai tambah bagi pelaku usahanya," kata Yoas dalam keterangannya, Senin (31/10).

Yoas mengatakan bahwa kerja sama ini akan memudahkan kasir dalam memproses transaksi pada EDC BCA.

BACA JUGA: 5 Ide Bisnis Kuliner Online yang Paling Laris, Coba Yuk!

“Kasir hanya perlu menginput transaksi pembelian melalui mesin kasir tanpa harus menginput ulang nominal transaksi. Selain itu, secara auttomatis data transaksi pada EDC dapat direkam (capture) oleh POS kasir,” ujarnya.

KAWN merupakan aplikasi kasir online yang menjadi salah satu produk inovasi teknologi di bidang kuliner di bawah naungan PT Indosterling Technomedia.

Kerja sama KAWN dan BCA ini akan membantu keperluan pemrosesan transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu melalui mesin EDC BCA yang dipasang pada outlet-outlet pengusaha kuliner.

Aplikasi kasir online ini memiliki visi menciptakan ekosistem digital terbesar di Indonesia, terutama di sektor bisnis makanan dan minuman.

Salah satu fitur yang cukup banyak diminati oleh pengguna adalah manajemen stok atau inventori.

Fitur ini memungkinkan pebisnis F&B dapat mengelola, memindahkan, dan menentukan masa kadaluarsa stok bahan baku untuk memproduksi sebuah produk.

“Fitur ini memegang fungsi yang cukup vital, karena selain menyangkut perihal persediaan bahan baku, juga berpengaruh terhadap besaran biaya produksi dan penentuan harga jual menu," ungkap Yoas. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler