JAKARTA--Plafon dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disiapkan pemerintah untuk tahun anggaran 2012 mencapai Rp 6,914 triliun. Dana tersebut diplotkan untuk membantu pembiayaan KPR Sejahtera masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sekitar 219.500 unit.
"Sasaran pembiayaan perumahan MBR untuk 2010 - 2014 sebanyak 1.350.000 unit. Jumlah KPR FLPP yang telah disalurkan sejak Oktober 2010 hingga Desember 2011 sebanyak 124.977 unit dengan nilai Rp 4,12 triliun," ungkap Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI di Senayan, Rabu (8/2).
Ke depan, lanjutnya, Kemenpera akan tetap berupaya menurunkan suku bunga FLPP. Dengan pembiayaan fifty-fifty, yakni pemerintah 50 persen, perbankan 50 persen. Dari penurunan porsi dana FLPP tersebut akan meningkatkan pembiayaan KPR sejahtera sebesar 20 persen, yaitu dari 182.900 unit menjadi 219.500.
Di mana asumsi harga rumah Rp 70 juta, uang muka 10 persen dan pokok KPR Rp 63 juta. Sehingga dana FLPP yang diperlukan untuk per unit KPR turun dari Rp 37,8 juta menjadi Rp 31,5 juta.
"Selain menurunkan suku bunga KPR FLPP dan porsi dananya, Kemenpera juga meringankan biaya KPR. Dengan memasukkan biaya asuransi kebakaran dan asuransi jiwa dalam komponen penjaminan atau asuransi KPR," tuturnya.
Sedangkan kebijakan pendukung yang sedang dilaksanakan Kemenpera antara lain pembebasan biaya sertifikasi tanah, perizinan yang meliputi SIPPT dan IMB, pajak pertambahan nilai (PPN), penyambungan listrik, gambar instalasi listrik, dan penyambungan air minum.
Di samping memberikan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) berupa jalan lingkungan, drainase, jaringan air minum, jaringan listrik, persampahan dan air limbah. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 17 BUMN Dinjeksi Rp 12 T
Redaktur : Tim Redaksi