Kemenperin Sebut PPnBM Dongkrak Penjualan Kendaraan Bermotor, Ini Perinciannya..

Sabtu, 13 Maret 2021 – 18:07 WIB
Kemenperin sebut PPnBM dongkak penjualan kendaraan bermotor. Ilustrasi : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Relaksasi tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor, mulai membuahkan hasil.

Kementerian Perindustrian menyebutkan ada peningkatan pesanan yang dialami oleh sejumlah prinsipal di dalam negeri.

BACA JUGA: Kemenperin Catat 81 Proyek Investasi Diprediksi Serap 125.286 Tenaga Kerja

“Perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan. Diharapkan, akan mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. ” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (13/3).

Menurut dia Kemeperin optimistis pelaksanaan kebijakan ini dapat berjalan baik, tepat sasaran, dan menguntungkan baik konsumen maupun sektor industri.

BACA JUGA: Kemenperin Petakan Sembilan Hambatan Industri Tanah Air

“Kemenperin mendukung agar industri otomotif serta para distributor kendaraan dapat melakukan fungsi imbauan, controlling, serta supervisi kepada diler. Semoga sesuai dengan harapan dan memenuhi permintaan konsumen sebaik mungkin,” ujar Febri.

Menukil dari hasil survei KedaiKOPI, Febri menjelasakan, beberapa perusahaan melaporkan peningkatan penjualan yang cukup tajam sejak relaksasi PPnBM.

BACA JUGA: Kemenperin: Industri Kosmetik Tumbuh Signifikan, Capai 3,39 Persen

Salah satunya diungkapkan oleh Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy.

Dia mengatakan, penjualan mobil Toyota naik signifikan, terlihat dari total surat pembelian kendaraan (SPK) yang dikeluarkan.

“Dari data 1-8 Maret 2021, untuk Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, SPK-nya naik sekitar 94-155 persen kalau dibandingkan dengan SPK bulan Februari di tanggal yang sama,” ujar Anton.

Kendati demikian jenis Vios, yang mendapatkan diskon terbesar hingga Rp 65 juta penjualannya tidak naik lebih besar. Menurut dia, karena sebelumnya permintaan sedan tersebut memang tidak banyak.

Anton mengatakan saat ini pabrik telah meningkatkan produksi.

“Sekarang kami sedang memonitor kondisi stok, karena tidak mudah juga pabrik menambah produksi dalam waktu singkat,” ujar dia.

Peningkatan SPK juga terjadi pada penjualan mobil Honda. Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy menyebutkan, kenaikan penjualan sekitar 40-50 persen dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.

“Khususnya untuk model yang mendapatkan insentif pajak, peningkatan naik lebih dari 60 persen dibanding seminggu pertama bulan Februari lalu, growth tertinggi ada di HRV 1,5 liter,” tutur dia.

Billy mengatakan, animo masyarakat sangat baik dalam memanfaatkan relaksasi pajak dari pemerintah.

“Kami akan terus mengamati perkembangan permintaan mobil ke depannya untuk memenuhi supply dengan demand yang ada,” imbuh dia.

Sementara itu, Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation Hendrayadi mencatatkan kenaikan SPK terjadi dalam seminggu saat berlakunya insentif pajak pembelian mobil baru tersebut.

Menurut dia, tidak hanya pada model-model yang mendapatkan insentif ini, tetapi juga model lain tanpa relaksasi PPnBM.

Untuk model yang mendapatkan insentif seperti Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max MB, SPK-nya melonjak sekitar 40 persen. Sedangkan model-model lainnya seperti Ayla, Sigra, Sirion, Gran Max PU, Gran Max Blindvan penjualannya naik sekitar 20 persen.

“Untuk stok model yang mendapat insentif PPnBM khususnya di bulan-bulan periode relaksasi tersebut tentunya akan kami atur seoptimal mungkin agar seimbang antara demand dan supply yang ada,” kata Hendrayadi.

Kemudian, Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) Irwan Kuncoro mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pesanan, setelah insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) diterapkan mulai Senin (1/3).

Tercatat, sambung dia, ada dua produk Mitsubishi yang mendapatkan Insentif PPnBM, yaitu Xpander dan Xpander Cross.

“Jumlah SPK minggu pertama Maret 2021 terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk Xpander, jika dibandingkan periode yang sama di Februari 2021,” kata Irwan.

Selanjutnya, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Ismi Saputra mengklaim selama empat hari berlakunya relaksasi PPnBM, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen dibanding periode yang sama pada Februari 2021.

"Sejauh ini dari data yang kami pantau, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen," kata.

Donny mengatakan, Suzuki memiliki dua model yang mendapatkan relaksasi PPnBM nol persen. Kedua model itu adalah Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7.

"Kami memperkirakan kenaikan penjualan untuk kedua model itu sekitar 20 persen. Tetapi bisa saja terus berkembang," ujar dia.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler