jpnn.com - JAKARTA- Pemerintah bertekad menyalip Thailand dalam produksi serta ekspor kendaraan roda empat. Selain itu, pemerintah juga ingin memperkuat daya saing industri otomotif nasional agar tidak tergerus produk impor.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan, kedua hal itu sekaligus untuk memenangi persaingan menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean akhir 2015 nanti.
BACA JUGA: Honda Mobilio 2014: Berawal dari Leon Hardiritt
"Indonesia telah mampu menjadi negara produsen otomotif ke dua terbesar di ASEAN setelah Thailand. Indonesia harus bisa menyalip karena industri dalam negeri mampu serta pasar ekspor dan domestik yang besar," kata Saleh di Jakarta, Senin (6/7).
Dia menambahkan, Thailand saat ini sudah mampu memproduksi sekitar 2,5 juta kendaraan per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 50 persen diekspor. Sementara, Indonesia mengekor dengan kemampuan produksi 1,2 juta unit per tahun dan masih berorientasi pasar domestik.
BACA JUGA: Penjualan Otomotif Melesu, Truk Fuso Malah Meningkat
Potensi pasar domestik ditopang populasi kelas menengah. Menurut data AC Nielsen pada 2013, tingkat pertumbuhan jumlah penduduk dengan kategori Middle Class di ASEAN tahun 2012-2020 sebesar 110,5 persen. Sementara, Indonesia mencapai 174 persen atau yang tertinggi di antara seluruh negara ASEAN.
"Hal ini mengindikasikan permintaan kendaraan bermotor dalam negeri akan semakin meningkat. Sekaligus mengubah paradigma menjadi pengekspor dan jadi salah satu basis produk otomotif di ASEAN dan dunia," tandas Saleh. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Toyota Agya TRD 2014: Kitty Buat Istri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mitsubishi Fuso Gelar Kontes Mekanik demi Menjaga Kepuasan Pelanggan
Redaktur : Tim Redaksi