jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi Pembudayaan Olahraga telah memberikan tali asih serta penghormatan kepada keluarga almarhum bintang Timnas Indonesia U-16, Alfin Farhan Lestaluhu.
Erwin Syahril Al Thaib, ayahanda dari almarhun Alfin Farhan Lestaluhu mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora usai menerima tali asih senilai Rp40 juta tersebut dari Deputi Pembudayaan Olahraga melalui Bank BRI pada Jumat (27/12).
BACA JUGA: Kemenpora Lakukan Literasi Pranikah Bagi Pemuda NU Tasikmalaya
"Alhamdulillah. Terima kasih Pak Menpora. Terima kasih Pak Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora atas perhatian dan kepeduliannya, serta rasa empatinya kepada keluarga kami," ucap Erwin Syahril Al Thaib saat dikonfirmasi, Jumat (27/12).
Deputi Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta berharap dana tali asih tersebut dapat bermanfaat bagi keluarga yang ditinggal almarhum. "Semoga bermanfaat... tolong jangan dilihat dari besarannya, tetapi ini sebagai wujud cinta Kemenpora kepada almarhum Alfin," singkat Raden Isnanta.
BACA JUGA: Kemenpora Siapkan Bonus Rp 8 Miliar Untuk SEA Games 2019
Seperti diketahui, Alfin Farhan Lestaluhu merupakan salah satu pemain jebolan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan yang dipanggil membela Timnas Indonesia U-16.
Kiprah Alfin Farhan Lestaluhu dalam mengawal barisan pertahanan, tepatnya di sisi sayap kanan Timnas Indonesia U-16, terjadi pada ajang Piala AFF U-16/2019.
BACA JUGA: Polisi Tembak Mati Pengedar Narkoba di Lubukpakam
Meninggalnya pemain kelahiran 2004 itu diawali dari musibah gempa bumi yang menimpa Ambon dan sekitarnya di Provinsi Maluku pada Kamis (26/9) lalu.
Gempa dengan magnitudo sebesar 6,8 skala richter membuat banyak orang yang ada di sekitar Maluku terkena musibah, termasuk Alfin Lestaluhu.
Alfin langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tentara (RST) Ambon untuk menjalani segala pemeriksaan dan pengobatan. Karena Alfin sempat berada di tenda pengungsian pascagempa. Pemuda 15 tahun itu syok melihat tragedi gempa di Ambon hingga dikabarkan tidak nafsu makan.
Raut wajahnya pucat dan diberi alat bantu pernapasan. Mengetahui bakat muda dari tanah Tulehu tengah sakit, PSSI selaku federasi tertinggi sepakbola Indonesia pun mengambil langkah cekatan untuk membantu pengobatan yang dialami Alfin. Akhirnya pada Senin (7/10), ia dibawa ke Jakarta untuk menjalani perawatan lebih lanjut di RS Royal Progress, Jakarta Utara.
Akan tetapi, Sang Khalik berkehendak lain, sehingga pada Kamis (31/10), Alfin yang sempat dipindahkan ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih intensif lagi, akhirnya mengembuskan nafasnya yang terakhir.
BACA JUGA: Egy Maulana Vikri Dapat Bonus dari Pemprov Sumut
Setelah diagnosis dokter, Alfin meninggal lantaran penyakit encephalitis (infeksi otak) dengan hypoalbumin yang dideritanya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi