jpnn.com, TASIKMALAYA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus berpartisipasi dalam memberikan pendidikan atau literasi pranikah kepada pemuda di berbagai daerah sebelum mereka membangun rumah tangga.
Kemenpora ingin menyampaikan pesan bahwa kehidupan rumah tangga harus dipersiapkan secara serius oleh pemuda. Tingkat permasalahan masyarakat seperti pelecehan seksual, kenakalan remaja, penelantaran anak, ujaran kebencian dan persoalan sosial memang masih marak.
BACA JUGA: Gandeng PII, Kemenpora Bekali Pelajar Cirebon Literasi Pranikah
Hal ini tak lepas akibat renggangnya ikatan keluarga. Sadar akan hal ini, Kemenpora terus menekan permasalahan ini dengan Literasi Pranikah.
Kegiatan ini pun terus digaungkan Kemenpora. Setelah menggelar di berbagai universitas, kini Literasi Pranikah digelar Senin (23/12) di Tasikmalaya dalam Pendidikan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT) Penguatan Kesehatan Reproduksi Pemuda.
BACA JUGA: Berita Duka, Suadi Meninggal Dunia Secara Tragis, Kondisi Tubuh Terpisah
“Pernikahan adalah gerbang memasuki kehidupan yang lebih panjang. Sehingga pemuda perlu mempersiapkan diri secara serius,” ujar Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan Abdul Rafur dalam rilisnya, Senin (23/12).
Sementara itu Ketua IPPNU Kabupaten Tasikmalaya, Nadia Ulfah menyambut gembira kerja sama ini. Kegiatan yang digelar di Gedung MUI Tasikmalaya ini berdampak positif bagi kaum muda khususnya pelajar Tasikmalaya.
BACA JUGA: Kapolda Jambi Perintahkan Jajarannya Buru Bripka Eko Sudarsono
Sehingga, nikah tidak lagi dianggap hal sepele (hanya mengikuti nafsu). Perlu adanya literasi kepemimpinan rumah tangga terlebih dahulu untuk bekal rumah tangga yang sejahtera. Oleh karena itu, kegiatan ini menjawab problematika tersebut.
Senada dengan itu, Husni Mubarak Ketua IPNU berpendapat, dengan adanya kegiatan ini setidaknya anak muda sedikit terbuka. “Kami di IPNU selalu menekankan peran anak muda yang menjadi harapan dan tumpuan masa depan,” ujarnya.
Salah satunya lanjutnya, dengan membina generasi mendatang yaitu membina keluarga. Ketika mengurus keluarga dipastikan tidak cukup dengan kapasitas seadanya dan terkesan dipaksakan.
Oleh karena itu, dengan kegiatan ini diharapkan wawasan baru dari sosok pemuda yang siap mengarungi lautan cinta dengan bahtera rumah tangga.
Acara ini juga menghadirkan pembicara yang andal di bidangnya. Mulai dari materi hukum perkawinan disampaikan Dr. H. Acep Zoni. SM, M.Ag, perlindungan anak dan pengasuhan berkualitas oleh Dra. Maria Ulfah Anshor M,Si (Komnas Perempuan).
Selanjutnya materi kesehatan reproduksi yang disampaikan oleh Erlinda, M.pd (mantan Komisioner KPAI Pusat) dan psikologi pemuda oleh Asep M. Tamam, M.Ag
Peserta PKPRT berjumlah 200 orang adalah perwakilan dari setiap organisasi kemahasiswaan baik itu intra maupun ekstra kampus. Di antaranya BEM/DEMA IAIC, IAILM Suryalaya, STAI, STIA, UNSIL, STAINU, STTC, STIE, STAI-MU PMII, HMI, IPM, KMRT, ITP Tasikmalaya.
BACA JUGA: Kapolda Papua: Pembawa Kabur Senpi Anggota Polsek Beoga Masih Diburu
Tak lupa perwakilan dari tiap Pondok Pesantren dan juga anggota IPNU-IPPNU tingkat PAC dan PK se-Kabupaten Tasikmalaya.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad